Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
ISIS
Serangan Udara Pertama AS Menggempur DI di Irak
Saturday 09 Aug 2014 03:58:44
 

Pentagon menyatakan dua pesawat F/A-18 menjatuhkan bom laser 500 pound.(Foto: Istimewa)
 
IRAK, Berita HUKUM - Amerika Serikat menyatakan telah melakukan serangan udara terhadap milisi Daulah Islamiyah di Irak, yang sebelumnya dikenal dengan nama ISIS. Pentagon menyatakan pesawat mereka menyerang artileri yang dipakai di Irak utara untuk melawan pasukan Kurdi yang mempertahankan kota Irbil.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengizinkan dilakukannya serangan udara hari Kamis (7/8), tetapi mengatakan dirinya tidak akan mengirim kembali pasukan Amerika Serikat ke Irak.

Dua pesawat F/A-18, menurut Pentagon, menjatuhkan bom laser 500 pound pada artileri bergerak dekat Irbil.

Serangan udara ini merupakan yang pertama sejak Presiden Obama menarik pasukannya dari Irak pada tahun 2011.

Daulah Islamiyah (DI) sekarang menguasai banyak wilayah Irak dan Suriah.

Bulan Juni, DI menguasai kota Mosul, Irak utara dan bergerak maju ke selatan ke arah Baghdad, dan awal pekan ini pejuangnya menguasai Qaraqosh, kota Kristen, terbesar Irak.

Bagian media Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan DI menggunakan artileri menyerang pasukan Kurdi yang berusaha mempertahankan Irbil, tempat markas AS berada.

Hari Kamis, Obama mengatakan pemerintah Irak meminta bantuan dan AS akan bertindak "berhati-hati dan bertanggungjwab, untuk menghindari kemungkinan aksi genosida" terhadap masyarakat Yazidi dan Kristen, keduanya kelompok minoritas di Irak.

Intervensi Amerika Serikat ini menyusul meningkatkan kekhawatiran internasional atas nasib umat Kristen dan kelompok minoritas Yazidi karena gerak maju DI.

Washington juga sudah menjatuhkan bantuan pangan darurat kepada ribuan pengungsi di kawasan pegunungan.

Sementara, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan ia telah menyetujui serangan udara yang ditujukan terhadap militan Islam Daulah Islamiyah atau ISIS di Irak utara, jika mereka mengancam kepentingan AS.

Amerika Serikat telah memberi bantuan makanan dan air melalui udara ke Irak di bawah ancaman dari pejuang dari Daulah Islamiyah.

Kelompok ini telah merebut kota Qaraqosh, kota Kristen terbesar di Irak akibatnya warga melakukan eksodus untuk menyelamatkan diri.

Persediaan makanan diberikan kepada anggota minoritas Yazidi luar daerah Sinjar, kata seorang pejabat AS.

Banyak warga Yazidi telah meninggalkan rumah mereka dan beberapa berlindung di pegunungan terdekat.

Sebelumnya Dewan Keamanan Klik Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu untuk membahas situasi di Irak.

"Para anggota Dewan Keamanan PBB mengimbau masyarakat internasional untuk mendukung pemerintah dan rakyat Irak dan untuk melakukan semaksimal mungkin untuk membantu meringankan penderitaan penduduk yang terkena dampak konflik di Irak," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant.

Sementara itu, Amerika Serikat memperingatkan situasi bagi kelompok minoritas di Irak dapat menjadi "bencana kemanusiaan".

AS juga akan mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan dan obat-obatan untuk warga di Irak utara melalui udara.

Obama menjadi presiden keempat Amerika Serikat berturut-turut pada pemboman Irak

Pada hari Kamis, Presiden Barack Obama resmi serangan udara terhadap Irak untuk mencegah "genosida" dari puluhan ribu anggota dari sebuah sekte keagamaan kuno, Yazidi, yang mencoba bersembunyi di gunung padang pasir. Pejuang EI mengancam untuk memusnahkan mereka.

Setidaknya 40.000 warga sipil, banyak dari mereka yang Anda yazadíes tetap saat ini terisolasi di puncak Gunung Sinjar karena takut jatuh ke tangan para jihadis. Situasi ini sangat mengkhawatirkan bahwa beberapa orang, termasuk anak-anak, kehausan.(BBC/RT/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > ISIS
 
  Munarman Ditangkap Densus 88 Polri terkait Baiat ISIS
  Operasi Penyerbuan Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi 'pada Malam Berbahaya' Sekitar 2 Jam
  ISIS Dinyatakan Kalah Setelah Pasukan Koalisi Rebut Pertahanan Terakhir
  Ketua DPR Minta Aparat Keamanan Indonesia Respons Terukur Ancaman ISIS
  'Serangan Senjata Kimia Pertama' dalam Pertempuran Lawan ISIS di Mosul
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2