Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Yahoo
Setelah Skandal, Yahoo Menegaskan CEO Mengundurkan Diri
Monday 14 May 2012 23:14:20
 

Mantan CEO Yahoo, Scott Thompson (Foto: mashable.com)
 
CALIFORNIA (BeritaHUKUM.com) - Yahoo! mengkonfirmasi pengunduran diri Chief Executive Officer Scott Thompson mengundurkan diri setelah kontroversi digelar universitas ilmu komputer palsu di biografinya. Konfirmasi ini dikeluarkan pada Minggu (13/5/2012) waktu setempat.

Untuk sementara, puncak kepemimpinan diberikan pada kepala Media
Yahoo Ross Levinsohn. Sebelumnya, pria ini memang telah didesas-desuskan sebagai pengganti Carol Bartz yang dipecat via telepon. Sampai saat ini, Yahoo belum memberikan komentar terkait pengunduran diri Thompson.

Masalah biodata palsu Thompson menyeruak sekitar satu pekan lalu ketika para pemegang saham dari Third Point menuduh pria tersebut berbohong soal latar belakang akademisnya. Yahoo mengatakan, Thompson, mantan presiden dari eBay Inc pada divisi PayPal, tidak memiliki gelar ilmu komputer.

CEO Third Point, dan Loeb punya sejarah panjang melakukan proxy fights dan Yahoo berada di genggaman perusahaannya. Third Point memiliki sekitar 5,8 persen saham Yahoo, serta merupakan pemegang saham terbesar dari luar.

Kini setelah Thompson hengkang dari Yahoo, perusahaan raksasa internet di dunia tersebut akan menambahkan tiga kandidat yang diajukan Third Point. Pertama adalah Loeb sendiri; CEO of Corporate Restructuring and Turnaround Firm Maeva, Harry Wilson; CEO of Media Consulting company Activate, Michael Wolf.

Dalam pernyataannya, Loeb mengatakan bahwa Wilson serta Wolf, "Berkomitmen untuk bekerja dengan pemimpin baru demi membuka potensi dan nilai signifikan dalam Yahoo." Sebagai tambahan Yahoo juga mengangkat anggota dewan, Fred Amoroso sebagai Chairman.

Sementara itu dalam email internal Yahoo yang diperoleh Simon dari CNN, Levinsohn mengakui perjalanan pihaknya memang tidak mulus. Tapi dalam pengumuman di Minggu kemarin, dia mengatakan, "akan menghentikan ketidakberuntungan dan pengalihan perhatian yang begitu serius di sekitar para pemimpin senior dan komposisi dewan akan terus maju." (cnn/bhc/yga)



 
   Berita Terkait > Yahoo
 
  Yahoo Siap Dijual ke Verizon Seharga Rp58,5 Triliun
  Wah, Data 1 Miliar Pengguna Yahoo Dibobol Hacker
  Data 500 Juta Akun Yahoo Dibobol Peretas
  Yahoo akan Kurangi 15% Karyawannya
  Yahoo Menutup Kantor di Cina, 350 Orang di PHK
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2