JAKARTA, Berita HUKUM - Melalui kerjasama pada program Living Lab Logistik, pemerintah Belanda yang diprakarsai oleh Netherlands Universities Foundation for International Cooperation (Nuffic) melanjutkan kerjasama bersama pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Perhubungan. Kerjasama kedua wakil Negara itu terkait dalam hal riset bidang logistic. Adapun Nuffic merupakan sebuah lembaga Belanda untuk kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi.
Frits Blessing, koordinator Living Lab Logistics mengatakan bahwa kerjasama riset dibidang logistik sebenarnya sudah dimulai setahun lalu. Namun akan terus diperpanjang dengan fokus riset mengambil wilayah Indonesia bagian timur.
"Melalui Living Lab Logistics, para mahasiswa, dosen, dan peneliti dari institusi pendidikan tinggi yang memiliki keahlian di bidang logistik dihubungkan dengan perusahaan yang bergerak di bidang serupa," jelas Frits.
Dengan demikian pembangunan sumber daya manusia (SDM) antar dua Negara tersebut semakin pesat karena proses alih pengetahuan berjalan efektif dan mendalam. Sehingga diharapkan nantinya bisa memacu inovasi mutakhir industri serta mendukung pengembangan akademik bagi universitas.
Menurut Frits, Living Lab Logistics berkait prioritas sektor politik dan ekonomi di kedua negara, yakni pengembangan Sistem Logistik Nasional di Indonesia dan Sektor Utama Logistik di Belanda.
Pertengahan Februari ini rombongan mahasiswa Belanda telah tiba di Indonesia untuk melakukan riset di perusahaan-perusahaan logistik di Indonesia. Mereka berasal dari universitas sains terapan yang ada di Belanda yakni HAN, NHTV dan Rotterdam University of Applied Sciences.
Sementara mahasiswa Indonesia yang akan mengadakan riset di Belanda berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Sekolah Bisnis Internasional Trisakti (TIBS) Jakarta.
Adapun organisasi-organisasi yang mendirikan lembaga ini adalah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dinalog, Nuffic dan dari sisi perusahaan Samudera Indonesia, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo II), Port of Rotterdam dan Witteveen + Bos.
Dr. Elly Sinaga Adriana, Dirjen Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan mewakili pemerintah Indonesia berharap kerjasama ini bisa mengembangkan proyek-proyek penelitian terapan antar dua Negara.
“Untuk kementerian proyek-proyek ini harus mengarah pada percontohan dan prototipe yang dapat digunakan dalam logistik ketahanan makanan dengan fokus khusus pada Indonesia Timur,” tandas Elly.(bhc/mat)
|