Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Sri Lanka
Sri Lanka Lantik Penjabat Presiden Setelah Protes Besar
2022-07-17 08:01:55
 

Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang mencoba menerobos gerbang kantor perdana menteri di Kolombo.(Foto: GETTY IMAGES)
 
SRI LANGKA, Berita HUKUM - Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah dilantik sebagai penjabat presiden di tengah krisis ekonomi dan kerusuhan.

Ia menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang melarikan diri ke Singapura setelah protes besar yang diwarnai didudukinya istana presiden.

Warga Sri Lanka tidak mengindahkan jam malam dan merayakan mundurnya Rajapaksa sepanjang malam.

Sri Lanka mengalami krisis ekonomi parah dan warga mengalami kelangkaan pangan, bahan bakar dan pasokan mendasar lain.

Proses pemilihan presiden baru di parlemen akan dimulai Sabtu (16/07) namun para anggota parlemen diperkirakan akan melakukan pemungutan suara dalam satu minggu.

Partai yang memerintah memiliki suara mayoritas dan para anggota parlemen diperkirakan akan mendukung Wickremesinghe, yang memiliki kaitan dengan dengan keluarga Rajapaksa.

Tetapi tidak jelas apakah rakyat akan menerima karena mundurnya Wickremesinghe sebagai perdana menteri adalah tuntutan kunci para pengunjuk rasa.

Setelah mendengar kabar mundurnya Rajapaksa, di ibu kota Kolombo, para demostran yang gembira turun ke jalan-jalan dan merayakan dengan menari bersama.

"Kami sangat senang, tapi juga sangat lega karena akhirnya kami bisa istirahat dan kembali pada kehidupan kami," kata seorang warga, Viraga Perera kepada BBC.

"Di titik ini, kami sangat lelah karena semua masih tidak pasti, tapi momen ini cukup besar dan kami anggap sebagai kemenangan."

Rajapaksa tiba di Singapura pada Kamis (14/07), setelah sebelumnya terbang ke Maladewa pada Selasa (12/07) malam. Berbagai laporan mengatakan dia ditemani istri dan dua orang pengawal.

Menteri Luar Negeri Singapura berkata Rajapaksa tidak meminta suaka ke negaranya, dan negaranya juga tidak memberikan suaka.

"Singapura secara umum tidak memberikan suaka," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.

Penjabat sementara presiden, Ranil Wickremesinghe-yang juga menjabat sebagai perdana menteri- tidak akan menjadi presiden interim sampai dia disumpah secara resmi.

Setelah itu, Wickremesinghe yang ditunjuk oleh Rajapaksa setelah dia melarikan diri, punya waktu 30 hari sampai parlemen mengesahkannya.

Jika ini tidak terjadi, parlemen harus melakukan voting untuk memilih presiden baru.

Surat pengunduran diri Rajakpaksa dikirim tak lama setelah tiba di Singapura dari Maladewa.

Ketua parlemen, yang menerima surat Rajapaksa, mengatakan pihaknya akan berkonsultasi dengan jaksa agung sebelum mengumumkan surat ini ke masyarakat pada Jumat (15/7).

Pemerintah Singapura mengatakan Rajapaksa "diizinkan masuk dalam kapasitas sebagai pribadi".

Tidak jelas apakah Rajapaksa akan berada di sana atau pindah ke tujuan lain.

Surat pengunduran diri itu dikirimkan dengan email kepada ketua parlemen, yang berkata akan menyelesaikan proses legal dan mengumumkannya secara resmi pada Jumat.

Ini cukup membingungkan bagi rakyat.

"Sebelumnya mereka membohongi kami [dan berkata] dia akan lengser. Hal yang sama terjadi sekarang, mereka sudah menerima surat pengunduran diri tapi ketua parlemen bilang mereka harus meresmikannya. Saya tidak tahu apa yang harus diresmikan. Ini semua gila," kata Suzette Fernando, seorang warga yang merayakan di jalan.

Meski begitu, jumlah massa terlihat jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Wickremesinghe telah menetapkan jam malam yang bertujuan untuk meredam protes.

Jalan-jalan Kolombo mulai tenang seiring dengan demonstran anti-pemerintah yang mulai meninggalkan kantor-kantor pemerintah yang sebelumnya mereka duduki

"Kami menarik diri dengan damai dari istana presiden, kantor sekretariat presiden, dan perdana menteri secepatnya, tapi kami akan melanjutkan perjuangan ini," ujar salah satu juru bicara protes.

Sebelumnya di Kolombo, satu orang tewas dan 84 lainnya terluka setelah protes besar berlangsung Rabu (13/07), menurut keterangan rumah sakit.

Seorang pria 26 tahun meninggal dunia karena kesulitan bernapas setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

Petugas RS Nasional Kolombo berkata, luka-luka dialami oleh mereka yang melakukan unjuk rasa di luar kantor perdana menteri juga yang ada di luar gedung parlemen, Rabu malam.

Polisi menembakkan gas air mata kepada demonstran yang mencoba meringsek masuk melalui gerbang di kantor perdana menteri di Kolombo, sebelum berhasil meruntuhkannya dan masuk ke dalam. Mereka juga kemudian berhasil masuk gedung parlemen.

Juru bicara militer berkata kepada BBC bahwa seorang tentara dan petugas kepolisian juga terluka, dan menuduh sebuah senapan yang berisi peluru telah dicuri oleh seorang demonstran dan belum berhasil ditemukan.

Demonstran tetap bertahan dan merangsek pagar dan masuk ke kantor perdana menteri.

Surat pengunduran diri yang ditunggu-tunggu

Surat pengunduran diri yang ditunggu-tunggu rakyat Sri Lanka sejak perjuangan mereka untuk melengserkan Gotabaya Rajapaksa akhirnya tiba juga.

Dengan dikirimkannya surat ini ke ketua parlemen beberapa hal terjadi. Pertama, posisi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat pengganti presiden terlegitimasi.

Di bawah konstitusi Sri Lanka, perdana menteri akan menggantikan tampuk pimpinan bila presiden mundur.

Kedua, surat ini menyingkirkan hambatan yang menghalangi diadakan pemungutan suara di parlemen untuk memilih presiden baru.

Para anggota parlemen akan bertemu pada 15 Juli dan memulai proses ini, dengan voting dijanjikan diadakan sepekan kemudian. Sebelumnya, proses ini tak terjadi karena tidak adanya surat pengunduran diri.

Dua kandidat utama kemungkinan adalah Ranil Wickremesinghe dan ketua oposisi Sajith Premadasa. Namun karena partai berkuasa adalah mayoritas, parlemen bisa jadi mendukung Wickremesinghe - yang dikenal punya hubungan dekat dengan keluarga Rajapaksa.

Apakah rakyat Sri Lanka akan menerima hasil ini, itu masalah lain. Kemunduran perdana menteri dan presiden adalah dua tuntutan utama protes rakyat.

]Ketiga, pengunduran diri ini berarti Gotabaya Rajapaksa tidak lagi memiliki imunitas hukum sebagai kepala negara dan posisinya kini berbahaya, sementara dia mencari negara yang aman untuk melindunginya.

Ranil Wickremesinghe mengatakan telah memerintahkan komite baru yang dikepalai panglima militer dan kepala kepolisian untuk "melakukan apa yang diperlukan" untuk memulihkan ketertiban.

Perintah itu muncul setelah ribuan pengunjuk rasa tidak mengindahkan kondisi darurat yang ditetapkan sebelumnya dan menyerbu kantor perdana menteri di Kolombo.

Dalam satu pernyataan TV, Wickremesinghe mengecam para demonstran sebagai "fasis".

Para pengunjuk rasa juga ingin agar perdana menteri mundur karena dianggap terlalu dekat dengan Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Pejabat KBRI di Kolombo, Heru Prayitno mengatakan walaupun terjadi unjuk rasa, di tempat lain di ibu kota, "masyarakat masih tetap tertib saat antre mendapatkan BBM dan gas".

Ia juga mengatakan para tokoh agama meminta semua pihak untuk tetap tenang, menjaga ketertiban umum dan tidak melakukan tindak kekerasan, serta meminta masyarakat dari luar kota untuk tidak datang ke Kolombo.



 
   Berita Terkait > Sri Lanka
 
  Sri Lanka Lantik Penjabat Presiden Setelah Protes Besar
  Serangan di Sri Lanka: 'Jaringan internasional' Diduga Terkait Dengan Pengeboman
  Sri Lanka akan Selidiki 'Upaya Kudeta'
  Tanah Longsor Sri Lanka, 100 Dikhawatirkan Tewas
  60 Tahun Hubungan Indonesia-Sri Lanka: Bersahabat Dalam Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2