Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Olah Raga
Tak Ada Pengibaran Merah Putih di Piala Thomas, Legenda Bulutangkis Indonesia: Memalukan!
2021-10-18 07:08:43
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Kesuksesan Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark, Minggu malam (17/10) menyisakan sedikit kekecewaan. Pasalnya, tak ada pengibaran bendera Merah Putih saat tim Indonesia berdiri di atas podium juara.

Hal ini merupakan dampak dari sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA) terhadap Indonesia. Sebagai gantinya bendera PBSI yang dikibarkan saat penyerahan piala.

Tak ayal, kondisi ini membuat prihatin para legenda bulutangkis Indonesia. Sebab ini menjadi kejadian yang memalukan Indonesia di muka dunia Internasional.

"Ironis, pada saat merayakan kemenangan Thomas Cup, Merah Putih tidak bisa berkibar, memalukan," ujar mantan pemain ganda putra, Candra Wijaya, di Jakarta, Minggu malam (17/10).

Candra yang meraih emas Olimpiade Sydney 2000 berpasangan dengan Tony Gunawan, adalah salah satu pemain yang ikut menjuarai Piala Thomas pada 2002. Terakhir kali Indonesia memenangi kejuaraan dunia beregu putra tersebut.

Hal senada peraih emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat, yang menilai ada sesuatu yang kurang saat Merah Putih tak bisa berkibar saat Indonesia juara.

"Sangat disayangkan, rasanya seperti makan kurang garam. Biasanya kan Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan lagu Indonesia Raya," kata Taufik.

Dirinya pun memuji para atlet dan ofisial tidak terpengaruh oleh kondisi tersebut dan tetap fokus bertanding.

"Saya yakin mereka sudah tahu kondisi ini, tetapi bagus mereka tidak terpengaruh. Biar masalah ini negara yang mikirin," ucap Taufik.

Taufik yang juga anggota tim yang memenangkan Piala Thomas pada 19 tahun lalu itu berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah sanksi WADA tersebut.

"Saya berharap ini bisa cepat selesai. Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi ngurus kayak gini saja enggak bisa. Jangan sampai kita kayak Rusia," tegasnya.

Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand mendapat sanksi karena dinilai tidak mematuhi regulasi oleh Badan Antidoping Dunia (WADA).

Para atlet dari tiga negara tersebut masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia. Namun sanksinya mereka tidak bisa mengibarkan bendera nasional selain di Olimpiade.(RMOL/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Olah Raga
 
  Puan Maharani Ajak Masyarakat Dukung Tim Indonesia di Asean Para Games XI
  Puan Maharani Minta Pemerintah Lakukan Segala Upaya Cabut Sanksi WADA
  Tak Ada Pengibaran Merah Putih di Piala Thomas, Legenda Bulutangkis Indonesia: Memalukan!
  Tim Indonesia Tundukkan Regu China 3-0, 'Kemenangan untuk Seluruh Rakyat'
  Timnas Tak Bisa Berlaga di All England, DPR Desak Pemerintah Lakukan Negosiasi
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2