JAKARTA, Berita HUKUM - Penasehat Sosio dan Budaya Kerajaan Pemerintah Malaysia, Tan Sri Dr Rais Yatim berupaya memperjuangkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia yang meraih pengakuan Internasional.
“Pengakuan internasional itu, menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa dalam forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB), sebab Bahasa Indonesia merupakan warisan Nusantara yang jika tidak dikembangkan akan punah,” kata Tan Sri Dr Rais Yatim, saat berdiskusi dengan pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di Jakarta, Selasa (7/4).
Tan Sri mengamati, Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia berakar dari Bahasa Melayu Nusantara yang menjadi pangkal puak dan suku dalam wilayah Nusantara.
Dari waktu ke waktu Bahasa Indonesia ataupun Melayu kurang mendapatkan tempat, seperti di bidang sains. Sebaliknya, bahasa asing lain justru dengan cepat dan mudah mengilfitrasi seperti dalam komunikasi sehari-hari saat ini.
Tan Sri mengkhawatirkan, jika hal ini dibiarkan, menurut mantan menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia ini, bahasa Indonesia makin tak dikenal oleh generasi mendatang. Pengembangan budaya nusantara dan muhibah budaya antar Indonesia dan Malaysia akan memperkuat Bahasa Indonesia menuju bahasa dunia.
Tan Sri yang merupakan penggagas dan pendiri Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia Indonesia (YIRMI) ini telah menggelorakan ide tersebut sejak beberapa tahun terakhir.
Usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla awal tahun ini, Tan Sri juga sudah menyampaikan gagasan besar ini. Tan Sri menilai, ide ini lahir untuk menguatkan lagi Malaysia dan Indonesia yang hakikatnya masih serumpun atau dikenal wilayah Nusantara.
Upaya mengembalikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nusantara ini, diakui tak mudah. Untuk itu perlu kerja sama dua negara secara sungguh-sungguh. Mantan menteri undang-undang ini menilai, untuk mewujudkannya juga perlu dorongan yang kuat tokoh dari dua negara.
Pria keturunan darah Bukittiggi, Sumatera Barat ini mengajak perlunya digelar konferensi bersama dalam waktu dekat untuk mematangkan niat ini.
“Kami berencana memberi beasiswa dan pertukaran budaya nusantara antar negara Indonesia dan Malaysia,” ujar tokoh senior Malaysia yang kini menjadi Presiden Universitas Islam Antar Bangsa tersebut.
Ketua Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) yang juga Direktur Kantor Berita Nasinal (LKBN) Antara, Saiful Hadi mendukung yang dikatakan oleh Tan Sri Yatim Rais yang akan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Ide ini menurut Syaiful Hadi luar biasa, karena tokoh-tokoh Indonesia sendiri nyaris tak ada yang berupaya memperjuangkannya. Ia mengaku siap menjembatani dengan Malaysia untuk segera merealisasikan hal ini.
“Indonesia dan Malaysia adalah sejarah nusantara yang memiliki keunggulan bahasa dan sastra. Namun kadang kita sendiri yang tidak percaya diri dan lebih berkiblat ke produk Barat,” ujarnya.(bh/rat/gun)
|