Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Bahasa
Tan Sri Dr Rais Yatim: Perjuangkan Bahasa Indonesia Raih Pengakuan Internasional
Sunday 12 Apr 2015 12:37:24
 

Penasehat Sosio dan Budaya Kerajaan Pemerintah Malaysia, Tan Sri Dr Rais Yatim Tampak Foto Bersama Jajaran Pengurus PJMI, YIRMI dan ISWAMI (Foto: BH/rat)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Penasehat Sosio dan Budaya Kerajaan Pemerintah Malaysia, Tan Sri Dr Rais Yatim berupaya memperjuangkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia yang meraih pengakuan Internasional.

“Pengakuan internasional itu, menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa dalam forum resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB), sebab Bahasa Indonesia merupakan warisan Nusantara yang jika tidak dikembangkan akan punah,” kata Tan Sri Dr Rais Yatim, saat berdiskusi dengan pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di Jakarta, Selasa (7/4).

Tan Sri mengamati, Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia berakar dari Bahasa Melayu Nusantara yang menjadi pangkal puak dan suku dalam wilayah Nusantara.

Dari waktu ke waktu Bahasa Indonesia ataupun Melayu kurang mendapatkan tempat, seperti di bidang sains. Sebaliknya, bahasa asing lain justru dengan cepat dan mudah mengilfitrasi seperti dalam komunikasi sehari-hari saat ini.

Tan Sri mengkhawatirkan, jika hal ini dibiarkan, menurut mantan menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia ini, bahasa Indonesia makin tak dikenal oleh generasi mendatang. Pengembangan budaya nusantara dan muhibah budaya antar Indonesia dan Malaysia akan memperkuat Bahasa Indonesia menuju bahasa dunia.

Tan Sri yang merupakan penggagas dan pendiri Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia Indonesia (YIRMI) ini telah menggelorakan ide tersebut sejak beberapa tahun terakhir.

Usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla awal tahun ini, Tan Sri juga sudah menyampaikan gagasan besar ini. Tan Sri menilai, ide ini lahir untuk menguatkan lagi Malaysia dan Indonesia yang hakikatnya masih serumpun atau dikenal wilayah Nusantara.

Upaya mengembalikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nusantara ini, diakui tak mudah. Untuk itu perlu kerja sama dua negara secara sungguh-sungguh. Mantan menteri undang-undang ini menilai, untuk mewujudkannya juga perlu dorongan yang kuat tokoh dari dua negara.

Pria keturunan darah Bukittiggi, Sumatera Barat ini mengajak perlunya digelar konferensi bersama dalam waktu dekat untuk mematangkan niat ini.

“Kami berencana memberi beasiswa dan pertukaran budaya nusantara antar negara Indonesia dan Malaysia,” ujar tokoh senior Malaysia yang kini menjadi Presiden Universitas Islam Antar Bangsa tersebut.

Ketua Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia Indonesia (ISWAMI) yang juga Direktur Kantor Berita Nasinal (LKBN) Antara, Saiful Hadi mendukung yang dikatakan oleh Tan Sri Yatim Rais yang akan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.

Ide ini menurut Syaiful Hadi luar biasa, karena tokoh-tokoh Indonesia sendiri nyaris tak ada yang berupaya memperjuangkannya. Ia mengaku siap menjembatani dengan Malaysia untuk segera merealisasikan hal ini.

“Indonesia dan Malaysia adalah sejarah nusantara yang memiliki keunggulan bahasa dan sastra. Namun kadang kita sendiri yang tidak percaya diri dan lebih berkiblat ke produk Barat,” ujarnya.(bh/rat/gun)



 
   Berita Terkait > Bahasa
 
  Bahasa Mongolia Diganti Bahasa Mandarin di Sekolah, Etnik Mongolia di China Hawatir 'Kehilangan Bahasa Ibu'
  Pembangunan Monumen Bahasa Mangkrak, Mustofa Widjaja Desak Pemerintah Segera Selesaikan
  Datangi Kampung Inggris, Zulkifli Hasan Optimis Tenaga Kerja Indonesia Bisa Unggul dari Asing
  Temu Sastra Indonesia-Malaysia ke-3 Digelar di Bandung
  Tan Sri Dr Rais Yatim: Perjuangkan Bahasa Indonesia Raih Pengakuan Internasional
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2