JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Misteri penembakan Wakil Ketua DPC Partai Golkar Sumenep Muhammad Ridwan, menemukan titik terang. Hasil pemeriksaan Puslabfor Polda Jawa Timur akhirnya menemukan bukti bahwa kematian itu akibat peluru yang berasal dari senjata api milik seorang anggota Resmob Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bripka Irwantono.
Atas temuan bukti tersebut, Ditpropam Polda Jatim langsung melakukan penahanan terhadap Bripka Irwantono untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. “Anggota yang bersangkutan sudah menjalani pemeriksaan dan penahanan. Dia akan diproses, karena kelalaian yang mengakibat meninggalnya seseorang,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/10).
Menurutnya, kepastian Bripka Nirwanto sebagai pelaku penembakkan, didasari pemeriksaan serta uji laboratorium terhadap anak peluru yang ditemukan di tubuh korban. Puslabfor Polda Jawa Timur memastikan anak peluru tersebut cocok dengan senjata api yang digunakan Nirwanto. Nirwanto pun mengakui perbuatannya. “Ini kelalaian yang telah diakui anggota bersangkutan,” ungkap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ridwan ditemukan tewas tidak jauh dari Taman Bunga, Jalan Trunojoyo, Sumenep, dua pekan lalu. Ia diduga korban peluru nyasar yang berasal dari tembakan petugas polisi yang saat mengejar pelaku pencurian motor. Dalam peristiwa itu, seorang pelaku curanmor juga tewas akibat tembakan petugas. Satu rekannya berhasil melarikan diri.(dbs/bie)
|