ROMA (BeritaHUKUM.com) – Tim penyelamat bekerja sepanjang malam guna mencari 29 orang yang masih dinyatakan hilang pasca kandasnya kapal pesiar mewah Costa Concordia. Kepala tim penyelamat setempat, Marco Brusco menyatakan bahwa kecil harapan untuk menemukan korban selamat dalam peristiwa yang terjadi di pantai barat Italia pada Jumat (13/1) malam lalu.
Sejumlah orang yang hilang diperkirakan adalah empat orang awak kapal, termasuk penumpang dari AS, Jerman, Prancis dan Italia. Sejauh ini enam orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut. Tim penyelam khusus diturunkan untuk membantu misi penyelamatan, tetapi mereka tertahan oleh cuaca buruk, yang menyebabkan kapal berubah posisi di dalam air.
Rodolfo Raiteri, kepala tim penyelam menggambarkan kondisi di dalam kapal ibarat sebuah malapetaka. "Ini sangat sulit. Koridor kapal sangat kacau dan sulit bagi penyelam untuk menembusnya,'' kata dia.
Sementara itu, kementerian Lingkungan Italia menyatakan akan mengumumkan keadaan waspada akibat insiden tersebut, dan menyiapkan anggaran untuk membantu mencegah timbulnya bencana lingkungan. Ada bocoran cairan dari kapal, tetapi tidak jelas apakah cairan tersebut merupakan bahan bakar.
Sedangkan Kapten kapal pesiar ‘Titanic ala Italia’, Francesco Schettino telah ditahan atas tuduhan dugaan pembunuhan dan seorang hakim akan memutuskan, apakah pria berusia 52 tahun tersebut masih akan terus ditahan atau tidak.
Jaksa juga mengklaim bahwa kapten kapal bertanggung jawab atas bencana tersebut. "Kapten dalam posisi yang sangat sulit karena kami cukup yakin bahwa dia meninggalkan kapal ketika banyak penumpang masih menunggu untuk dievakuasi,'' kata jaksa Francesco Verusio.
Sebuah transkrip pembicaraan antara kapten dan penjaga pantai yang bocor di media Italia - yang diambil dari rekaman kotak hitam kapal - membenarkan klaim bahwa kapten meninggalkan kapal sebelum semua penumpang diselamatkan.
Kapten Schettino sendiri membantahnya dan mengatakan bahwa dia dan awak kapal merupakan orang terakhir yang meninggalkan kapal. Pengacaranya, Bruno Leporatti, menyatakan bahwa kliennya melakukan sebuah manuver berbahaya yang justru menyelamatkan banyak jiwa
Sebelumnya, pemilik Costa Concordia, Costa Cruises, menyatakan bahwa Kapten Schettino menabrak batu, karena dia dengan sengaja menyetir kapal mengarah ke Pulau Giglo. Kapal pesiar yang membawa 4.200 penumpang dan awak, kandas ketika sebelumnya menabrak batu karang.
Beberapa orang terpaksa berenang menuju daratan, karena posisi kapal yang miring tidak memungkinkan untuk meluncurkan sekoci penyelamat. Sebanyak enam penumpang ditemukan tewas dan 29 lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.(bbc/sya)
|