JAKARTA, Berita HUKUM - Terkait kejadian peluncuran buku Negeri Pelangi Tee Box Cafe di Jakarta Selatan, dimana pada saat itu keadaan sempat ricuh dan ada letusan gas air mata. Pewarta BeritaHUKUM.com saat menemui Tony Q di warung apresiasi Blok M Jakarta Selatan, ia menjelaskan sedikit tentang malam kejadian itu, "sebenarnya saya terlibat dalam pembuatan lagu Negeri Pelangi dan buku bersama rekan saya Egar dari Ras Muhammad," ujarnya, Rabu (20/2).
Judul Negeri Pelangi sangat positif, karena buku ini menceritakan perjalanan Ras Muhammad ke Ethopia Afrika Utara, tentang Bung Karno dan Bob Marley, dan orang yang membaca diharapakan menjadi edukatif dan mendidik.
"Menurut saya kejadian malam Minggu (17/2) Tee Box Cafe peluncuran buku Negeri Pelangi salah seting, kebetulan tempatnya ada disitu, kapasitasnya 100, namun yang datang 3000 orang misalnya," tambahnya.
Dalam buku Negeri Pelangi dimaksud Ethopia ada benang merah dengan Indonesia.
Saat malam pementasan saya masih di parkir depan, dan belum sampai lokasi. Dan saat itu sudah ditelepon sama manager saya, "di cancel dan ada tembakan gas air mata. Jadi acara di cancel dan alat band kami bawa dan ditunda hingga waktu belum di tentukan," katanya.
Banyak kaum menengah ke bawah yang menerima musik Reggae. "Tetapi nggak juga tidak ada penolakan di masyarakaat. Bila ke suatu tempat saya harus rapi ya saya harus rapi, namun kalau acara biasa saja lebih suka dengan penampilan seperti ini, lebih simple," imbuhnya.
Reggae Buming ke masyarakat Indonesia baru 5 tahun belakangan ini, waktu zamannya Rock orang harus gondrong, dengan sepatu dan celana koyak-koyak, ini merupakan pandangan publik yang masih melihat luar dan tidak menilai positif mereka.
"Saya telah merintis 9 album musik Reggae. Orang harus dengar dan orang harus tahu, banyak nilai positif. Reggae nggak harus nganjak dan Reggae nggak harus mencopet," ujar pria yang memiliki istri wanita asal negeri kangguru Australia itu.
Tony Q menambahkan bahwa, "Bob Marley membuat lagu Rastafarian, serta hal-hal positif dan negatif kami dalam bermusik Reggae menjauhi ganja," pungkasnya.(bhc/put) |