Badai Topan Lekima di China: 28 Orang Tewas dan Satu Juta Orang Mengungsi 2019-08-12 07:00:57
Tim penyelamat mencari korban selamat di puing-puing bangunan yang rusak akibat tanah longsor yang dipicu badai di provinsi Zhejiang, China.(Foto: Istimewa)
CINA, Berita HUKUM - Sedikitnya 28 orang tewas dan lebih dari satu juta mengungsi dari rumah mereka ketika Topan Lekima menghantam China, menurut media pemerintah.<
Pihak berwenang mengatakan kematian itu disebabkan tanah longsor yang dipicu oleh badai. Sepuluh orang lainnya dilaporkan hilang.
Lekima mendarat pada Sabtu dini hari (10/8) di Wenling, yang terletak di antara Taiwan dan ibukota finansial China, Shanghai.
Badai itu awalnya disebut sebagai "topan super", tapi sedikit melemah sebelum mendarat.
Bencana tanah longsor yang fatal terjadi di Wenzhou, di dekat badai itu mendarat, kata media pemerintah. Bencana itu terjadi setelah waduk alami terbentuk, menampung air dari hujan lebat sebelum runtuh.
Lekima sekarang perlahan-lahan berliku ke utara melalui provinsi Zhejiang, dan diperkirakan akan melanda Shanghai, yang memiliki populasi lebih dari 20 juta jiwa.
Petugas penanggulangan bencana berjuang untuk menyelamatkan para pengendara yang terjebak air bah. Pohon-pohon tumbang dan terjadi pemadaman listrik yang meluas. Hak atas fotoREUTERSImage captionAngin topan telah membawa hujan lebat ke Shanghai
Pihak berwenang di Shanghai membatalkan lebih dari seribu penerbangan dan membatalkan layanan kereta api, seiring kota itu bersiap menghadapi badai.
Badai diperkirakan akan semakin melemah pada saat mencapai Shanghai, tetapi masih akan membawa risiko tinggi banjir yang berbahaya.
"Sekarang zona bencana sebagian besar berada di zona integrasi desa-kota," kata Fu Songliang, kepala tim penyelamat untuk dinas pemadam kebakaran Kota Ningbo.
"Daerah-daerah ini merupakan dataran rendah. Ketika banjir dari daerah pegunungan bertemu dan turun, daerah-daerah ini terdampak serius," katanya kepada kantor berita Reuters. Hak atas fotoREUTERSImage captionProvinsi Zhejiang dilanda banjir bandang akibat Topan Lekima.
Pemerintah kota Shanghai telah mengungsikan sekitar 250.000 penduduk. Sekitar 800.000 lainnya di provinsi Zhejiang juga dievakuasi dari rumah mereka.
Diperkirakan 2,7 juta rumah di wilayah itu kehilangan daya karena kabel listrik jatuh akibat angin kencang, kata media pemerintah China.
Ini adalah angin topan kesembilan yang melanda China tahun ini, kata kantor berita Xinhua - tapi badai terkuat dalam beberapa tahun.
Badai itu awalnya diberi peringatan cuaca tingkat tertinggi di China tapi kemudian tingkatnya diturunkan menjadi "oranye". Hak atas fotoEPAImage captionSeorang pekerja mencari barang-barangnya di sebuah selter di lokasi konstruksi yang hancur oleh badai.
Prakiraan cuaca di China mengatakan badai bergerak ke utara dengan kecepatan 15 km/jam (9 mph).
Badai sebelumnya melewati Taiwan, menyerempet ujung wilayah utaranya dan menyebabkan sejumlah warga terluka serta beberapa kerusakan properti.
Datang hanya sehari setelah gempa bermagnitudo enam, para ahli memperingatkan bahwa kombinasi gerakan bumi dan hujan lebat meningkatkan risiko tanah longsor.
Lekima adalah salah satu dari dua topan di Pasifik barat saat ini.
Lebih jauh ke timur, Topan Krosa menyemai hujan lebat di Kepulauan Mariana Utara dan Guam. Badai ini bergerak ke arah barat laut dan bisa menghantam Jepang pada pekan depan, menurut prakiraan cuaca.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com