CINA, Berita HUKUM - Topan Meranti menerjang bagian tenggara Cina setelah melanda Taiwan dengan kecepatan angin 227 kilometer per jam. Topan tersebut dilaporkan membawa angin kencang dan hujan deras di Kota Xiamen, Cina bagian tenggara, pada Kamis (15/9) pagi.
Akibatnya, puluhan jadwal penerbangan dan kereta di bagian selatan Cina dibatalkan dan puluhan ribu orang dievakuasi.
"Topan ini adalah yang terkuat yang melanda Taiwan sepanjang 21 tahun, dalam konteks kekuatan angin yang terkumpul di tengah," kata peneliti cuaca, Hsieh Pei-yun kepada kantor berita AFP.
Guna meminimalisasi jumlah korban, semua warga diperintahkan bertahan di dalam ruangan dan kapal-kapal diinstruksikan kembali ke pelabuhan. Adapun warga di Pingtung diminta meninggalkan rumah mereka.
Pasokan listrik putus
Di Taiwan, Topan Meranti telah menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 38 lainnya cedera.
Topan itu juga memicu peringatan tanah longsor di kawasan pegunungan.
Sekolah-sekolah dan semua kantor di kawasan timur dan selatan ditutup,
sedangkan putusnya pasokan listrik telah mempengaruhi 650.000 kepala keluarga.
Sejumlah tiang listrik dan pohon-pohon tercerabut akibat angin, sedangkan beberapa truk terbalik.
Taiwan kerap dilanda topan berkekuatan dahsyat. Pada 2015, sebanyak tiga orang meninggal dunia dan 300 lainnya cedera akibat Topan Dujuang.
Kemudian pada Juli lalu, tiga orang meninggal dunia dan ratusan lainnya cedera setelah Topan Nepartak menghantam bagian timur Taiwan.(BBC/bh/sya) |