SAMARINDA, Berita HUKUM - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari terakhir di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) pada, Rabu (16/4) amburadul dan terkesan persiapan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kaltim asal asalan, sehingga ada sebagian sekolah yang soalnyanya harus di foto copy karena kekurangan soal ujian, namun ada sekolah yang tidak punya soal sama sekali, sehingga meminta foto copy dari sekolah lain.
Amburadulnya pelaksanaan UN pada hari terakhir di Samarinda Kaltm ditemui oleh BeritaHUKUM.com ketika melakukan pemantauan di beberapa sekolah di Samarinda, Rabu (16/4) siang pada mata pelajaran yang kedua.
Pada SMK Negeri 5 yang terletak di Jalan M. Yamin Samarinda, pada saat memasuki pelajaran kedua dalam ujian Multimedia dimana ujian sudah berjalan kurang lebih 10 menit, namun ada sekitar beberapa orang siswa pada ruang 4-06 hanya melototi temannya yang ada didepan dan sampingnya mengerjakan ujian.
Seorang pengawas yang sedang menjaga siswa ujian yang di konfirmasi mengatakan bahwa, mereka masih menunggu soal yang di foto capy karena soalnya kurang, ujar sang pengawas perempuan tersebut.
"Saat dibagi soal terdapat kekurangan jadi 8 orang siswa soalnya masih di foto capy, jadi mereka masih menunggu, mereka dari Multimedia 4 orang dan dari PS 4 orang" ujarnya.
Kepala Sekolah SMK 5 Drs. Mudjianto, ketika diminta komentarnya mengatakan bahwa, soal tersebut mungkin tertukar dengan ruangan lainnya, namun belum ada laporan dari pengawas bahwa adanya soal yang di foto copy, ujar Mudjianto.
Mudjianto juga menambahkan bahwa dari 348 orang siswa yang mengikuti UN tahun ini, sebanyak 346 orang dan 2 siswa akan melakukan ujian susulan karena masih di rawat di rumah sakit. "Namun yang kita harapan bahwa UN tahun 2014 ini SMK5 akan lulus 100 persen," tegas Mudjianto.
Berbeda dengan SMK Kesatuan 2 yang berada dalam kawasan yang berdekatan dengan kampus UNMUL Samarinda, pada pelajaran yang kedua dari 83 orang siswa yang mengikuti UN, sekitar 20 orang siswa jurusan akuntansi tidak memiliki soal ujian, sehingga soalnya diminta foto copy dari SMK 1 Samarinda.
Sehingga pelaksanaannya rencana yang dimulai pada pukul 10.00 Wita dan usai pukul 12.00 Wita jadi molor menjadi pukul 11.00 Wita baru memulai ujian.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Kesatuan 2 Samarinda, Sri Mulyaningsi kepada pewarta mengatakan bahwa, pada pelajaran kedua program keahlian khususnya 20 orang siswa yang jurusan akuntansi soalnya tidak ada, sehingga kepala Sekolah minta foto copy dari SMK 1 Samarinda, ujar Tri.
Terkait dengan masalah tersebut sehingga para peserta ujian yang 20 orang di ujiannya baru dimulai pukul 11.00 Wita, setelah menerima foto copy soal dari SMK 1, jelas Tri.
"Pada saat mata pelajaran yang kedua pada pukul 10.00 Wita diketahui 20 orang siswa yang jurusan akutansi tidak ada soal ujiannya, sehingga kepala sekolah lari ke SMK1 untuk minta foto copy dan masih menunggu, ujian baru dimulai pukul 11.00 wita setelah terima soal," pungkas Tri. (bhc/gaj) |