Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
HIV / AIDS
Universitas Benin Umumkan Penemuan Obat HIV AIDS
Wednesday 09 Jan 2013 13:44:18
 

Gedung Universitas Benin (UNIBEN) Nigeria.(Foto: Ist)
 
NIGERIA, Berita HUKUM - Pengelola Universitas Benin (UNIBEN) di Nigeria mengumumkan penemuan obat herbal baru yang dapat mengalahkan HIV dan AIDS. Dekan Sekolah Dasar Ilmu Kedokteran UNIBEN, Isaiah Ibeh mengungkapkan, obat herbal tersebut telah menjalani serangkaian uji coba yang berhasil di laboratorium oleh ahli medis di Nigeria serta Amerika Serikat. Obat tersebut lulus dalam uji coba yang lebih sulit.

"Kami membuat sejarah karena telah menemukan solusi untuk HIV/Aids. Obat ini merupakan obat oral yang dibuat dari ekstrak tanaman di Nigeria untuk mengobati wabah HIV/Aids," kata Ibeh, Rabu, (9/1).

Ibeh menjelaskan bahwa penelitian telah dimulai pada 2010 dan mencapai puncaknya dengan pengembangan obat cair yang dikenal dengan nama Deconction X (DX) atau Bioclean 11 untuk mengobati HIV/AIDS. "Obat retrovirus merupakan obat AIDS, tapi temuan baru kami mungkin berhasil mengobati Aids," ujarnya.

Menurut Ibeh, universitasnya telah berusaha meneliti obat herbal lebih dulu serta analisis toksiologinya. Obat itu aman dikonsumsi. "Hewan atau manusia yang meminum obat itu tidak akan menderita bahaya," katanya.

Universitas Nigeria itu juga mengaku telah memperoleh hasil yang baik setelah melakukan analisis bakteriologi terhadap obat tersebut. Mereka juga meneliti dampaknya pada virus HIV.

"Obat tersebut telah memperlihatkan hasil baik pada pasien yang terserang virus HIV dan telah memperlihatkan bukti mengenai pemulihan total jaringan yang rusak. Hasilnya memperlihatkan peningkatan berat tubuh orang yang menggunakan DX," kata Ibeh.

Ibeh mengatakan, uji coba lebih lanjut sedang dilakukan guna memastikan seorang pasien akan terbukti negatif HIV setelah diberikan obat itu. Ia menjelaskan hal itu perlu dilakukan untuk mengukur apakah infeksi HIV masih ada atau tidak.

Hasil awal, terang Ibeh, memperlihatkan lima pasien paling akhir yang diberikan obat oral dalam waktu tujuh bulan, tiga di antara mereka memperlihatkan tanda negatif HIV. Pada saat yang sama, ia memohon pemerintah dan lembaga terkait lain agar membantu universitas Nigeria dengan menyediakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan penelitian.(ant/bhc/mdb)



 
   Berita Terkait > HIV / AIDS
 
  Menginfeksi 30 Perempuan, WN Italia Positif HIV Divonis Penjara 24 Tahun
  Cegah Penularan HIV/Aids, Perkuat Pendidikan Agama
  KNPI DKI Jakarta Gelar Aksi Simpatik Memperingati Hari AIDS Sedunia
  Kasihan, Bayi Pengidap HIV AIDS Ditelantarkan Orang Tuanya
  Pengidap HIV/Aids di Gorontalo Bertambah 38 Penderita
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2