JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Jajaran Polres Metro Jakarta Utara berhasil membekuk tiga orang yang terlibat dalam kasus eksploitasi anak di bawah umur. Ketiganya mengeksploitasi anak di bawah umur untuk dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Para tersangka tersebut, yakni berinisial R, M, dan D. Mereka ditangkap, karena menjadi mucikari dari W yang baru berumur 13 tahun sebagai pemuas nafsu seksual lelaki hidung belang. Selain itu, petugas juga menangkap warga negara Jerman berinisial LP. Ia diketahui sebagai orang yang melakukan hubungan seksual dengan korban dengan membayar Rp1,1 juta kepada mucikari tersebut.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Irwan Anwar kepada wartawan, Rabu (30/11), menyatakan bahwa terbongkarnya kasus eksploitasi anak di bawah umur ini, berawal dari laporan orang tua W. mereka melaporkan kehilangan W yang sudah dua hari tidak pulang ke rumah.
Orang tua W kepada petugas menceritakan bahwa korban sehari-hari bekerja sebagai pengamen dan joki 3 in 1. Pada Senin (21/11) lalu, W diajak teman sebayanya untuk mengamen di kawasan Blok M. Disana korban bertemu dengan tiga orang mucikari berinisial R, M, dan D.
Kemudian, D menawarkan korban kepada LP yang sudah lama dikenalnya itu untuk dikencani. korban diantar D, menuju La Piazza, Kelapa Gading, dengan menggunakan ojek motor. "Korban diantar ojek motor yang dikenal D. Setelah sampai di depan Lapiazza, tepatnya di bunderan boulevard, pengojek motor tersebut menghubungi D. Tukang ojek mengatakan kepada D posisi mereka di La Piazza," jelasnya.
“Korban W ditawarkan kepada LP untuk melayani nafsu seksnya di sebuah apartemen. Dari tersangka LP, D memperoleh uang sebanyak Rp1,1 juta.Uang itu lalu dibagikan kepada korban Rp150 ribu, R mendapat Rp150 ribu dan M kebagian Rp 50 ribu. Sedangkan D sendiri sebanyak Rp750 ribu,” jelas Irwan.
Atas perbuatannya tersebut, tersangka LP dijerat dengan pasal 88 UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Ia pun terancaman hukuman 10 tahun penjara. Para tersangka lainnya juga dijerat dnegan UU yang sama. Mereka telah melakukan perdagangan manusia (human trafficking).(dbs/biz)
|