JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam beberapa kasus terorisme belakangan, Ponpes (Pondok Pesantren) Islam Ngruki kecap kali jadi “korban” opini miring publik. Pandangan seperti itu muncul akibat adanya pelaku teror yang berasal dari Ngruki.
Direktur Ponpes yang bersangkutan pun angkat bicara. Wahyudin, Direktur Ponpes Al - Mukmin, menggelar konferensi pers terkait kemungkinan munculnya pandangan buruk terhadap penilaian ponpes yang dipimpinnya.
Wahyuddin membantah pesantren yang dipimpinnya itu disebut sebagai pesantren yang mengajarkan paham - paham terorisme. Ia juga menegaskan bahwa ponpesnya tidak ada keterkaitan dengan gerakan radikal maupun aksi terorisme.
"Kami tidak pernah mengajarkan, mengarahkan apalagi menyetujui aksi - aksi kekerasan oleh pihak manapun termasuk oleh aparat keamanan untuk dijadikan demi mencapai tujuan dan kepentingan politik, ekonomi”, papar Wahyudin di Masjid Istiqlal, Kamis (13/09).(bhc/frd)
|