JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Banjir kiriman kembali menggenangi pemukiman padat penduduk di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (13/2). Banjir kiriman dari Bogor melalui Sungai Ciliwung ini menggenangi sekitar 500 rumah di RW 01, 02, dan 03. Genangan setinggi 40-150 sentimeter mulai menggenangi pemukiman warga sejak pukul 04.00 dinihari.
Hingga pukul 10.00 WIB, banjir masih menggenangi kawasan tersebut dan praktis melumpuhkan aktifitas warga. Sebagian dari warga terpaksa tidak masuk kerja dan siswa-siswa tidak sekolah. Kendati begitu, warga hingga saat ini belum ada yang mengungsi. Diperkirakan sore atau mala mini, ketinggian air bakal meningkat, karena wilayah Bogor, Jawa Barat, masih turun hujan.
Lurah Kampung Melayu, Adhe Chairil Bahar, mengatakan, banjir yang melanda kawasan Kampungpulo, merupakan kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Namun, saat ini ketinggian air di pintu air Katulampa Bogor telah turun dari 60 menjadi 30 sentimeter. Demikian halnya di pintu air Depok, turun dari 150 menjadi 130 sentimeter.
Sedangkan di pintu air Manggarai saat ini masih tinggi, yakni 730 sentimeter. Padahal, normalnya hanya 680-700 sentimeter. Ia memprediksi, ada sekitar 500 rumah di 3 RW yang terendam banjir. Wilayah terparah terdapat di RW 03, karena datarannya paling rendah, terutama RT 01-05 dan RT 11-16. Di RT 11-12, genangannya mencapai 150 sentimeter.
"Ini hanya banjir kiriman dari Bogor. Warga juga tidak ada yang mengungsi, karena bagi mereka ini hal biasa. Jika warga membutuhkan tempat mengungsi, kami sediakan pengungsian di kantor kelurahan dan bekas Bioskop Nusantara. Kami minta warga tetap waspada, karena curah hujan di kawasan Bogor masih tinggi," katanya.
Sementara itu, air yang menggenangi wilayah di Kelurahan Petogogan, Kecamatan, Kebayoran Baru, dan Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, belum juga . Akibat banjir tersebut, aktivitas warga sedikit terhambat.
Di Kelurahan Petogogan banjir terlihat masih menggenangi RW 01, 02, dan 03. Sebanyak 1700 KK harus terhambat aktivitasnya karena rumah, dan jalan akses warga yang masih tergenang akibat meluapnya Kali Krukut. Sementara di Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan, terdapat 3 RT di RW 07 yang tergenang air karena tanggul penahan aliran Kali Pesanggrahan jebol
Hingga kini, petugas dari Sudin PU Tata Air Jakarta Selatan sedang melakukan perbaikan tanggul yang jebol. Mereka membuat bronjong dengan panjang 20 meter, dan tinggi sekitar 3 meter. Warga setempat pun meminta tanggul tersebut dipermanenkan oleh Sudin PU Tata Air.(bjc/irw)
|