Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Islam
Waspada, Aksi Bela Tauhid II Hanya Gerakan Islam yang Disusupi Kampanye Pilpres
2018-11-02 03:31:26
 

Ketua Gerakan Pemuda Islam Zulham Arief saat di Markas Bersama, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (1/10) malam.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi Bela Tauhid yang bakal digelar, Jumat (2/11/2018) esok diharapkan tak ditunggangi kepentingan politik. Sebab, jika sampai dihubung-hubungkan dengan kepetingan Pilpres atau Pemilu, maka sama saja merusak perjuangan Islam.

Aksi menolak politisasi Aksi Bela Tauhid ini didukung oleh beberapa gerakan Islam seperti Gerakan Pemuda Islam (GPI), Forum Syuhada Indonesia (FSI), Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ), Pelajar Islam Indonesia (PII), Forum Islam Satu (FIS), Forum, Penegak Pancasila (FPP), Perempuan Milenial Indonesia (PERMISI), dan Forum Alumni Afganistan

Ketua Gerakan Pemuda Islam Zulham Arief menilai, menjadi persoalan jika ada oknum yang menggesernya ke ranah politik.

"Kami tak ingin besok itu ada umat atau masyarakat datang, ada hal yang bersifat pengkodisian dan dikondisikan sehingga gerakan keumatan yang harusnya murni membela keumatan, jadi kegiatan politik. Ini menjadi poin penting bagi kami," kata Zulham saat ditemui di Markas Bersama, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (1/10) malam.

Zulham melanjutkan, indikasi ada kepentingan politik adalah dimana adanya konsolidasi massa pada aksi Bela Tauhid jilid 1 lalu di Monas.

"Meski tak massif dan keseluruhan, ternyata muncul simbol-simbol yang mengarah kepada munculnya kelompok berkepentingan pada kelompok pada Pilpres 2019. Saya pikir kawan-kawan sudah tau lah," paparnya.

"Makanya kami tak ingin ada yang dicoreng dengan adanya kegiatan berbau politik," ungkap Zulham.

Zulham beranggapan, kalau memang murni untuk membela agama, hal itu sah-sah saja.

''Dalam kondisi seperti sekarang, membela agama itu sah-sah saja. Kami harap besok murni membela agama Islam," ucap Zulham.

Nantinya, mereka akan berkoordinasi dengan panitia untuk memastikan bahwa tak ada kegiatan politik disana.

"Besok itu harus dipastikan jangan ada yang memberikan bola lambung melakukan aksi politik besok. Kalau ada aksi politik disana, pasti itu adalah penumpang gelap," pungkasnya.(bh/as)



 
   Berita Terkait > Islam
 
  Sejarah Kuil Rama di Ayodhya Dibangun Setelah Umat Hindu Merobohkan Masjid Berusia 500 Tahun
  Forum Umat Islam Bersatu Laporkan Zulkifli Hasan ke Bareskrim Polri
  Pembakaran Al Quran di Swedia, Legislator Ingatkan: Ini Bisa Melukai Hati Umat Islam Sedunia
  LDII Sebut Muhammadiyah Kakak Tertua
  Haedar : Amaliyah Islam Membawa Kemajuan dan Melahirkan Madinah Al Munawaroh
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2