Menurutnya, selama ini penyelenggaraan" /> BeritaHUKUM.com
Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Ujian Nasional
Wawali Gorontalo: Moratorium UNAS Keputusan Tepat
2016-11-28 09:31:51
 

Wakil Walikota Gorontalo dr. Charles Budi Doku saat di ruang kerjanya.(Foto: Istimewa)
 
GORONTALO, Berita HUKUM - "Melihat respon publik terutama di media sosial terhadap Ujian Nasional (UNAS) selama ini, jadi moratorium oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah keputusan yang tepat," ujar Wakil Walikota Gorontalo dr. Budi Doku, Minggu (27/11).

Menurutnya, selama ini penyelenggaraan unas sering bikin panas dingin siswa dan banyak kejadian seperti kurang sarana prasarana, kecurangan, soal ujian bocor, dan lain-lain. Sehingga kata Budi, sudah saatnya daerah diberikan tanggung jawab lebih dalam kewenangan menyelenggarakan ujian akhir, yang nantinya berbasis kearifan lokal. "Saya berharap nanti Kemendikbud tetap memberikan panduan atau juknis membuat soal ujian," katanya.

Budi menuturkan, sewaktu menjadi anggota DPD RI, masalah ini selalu menjadi keluhan ketika para senator dan dewan turun reses ke daerah, dan sekarang ia bersyukur kemendikbud akhirnya menyahuti berbagai usulan daerah. Tentu katanya, dalam mengambil keputusan moratorium unas adalah kebijakan yang sudah melalui kajian mendalam. Mengapa? Sebab masih banyak sekolah dengan standar sarana dan prasarana pendidikan minim, tetapi dipaksa mengerjakan soal ujian buatan pemerintah pusat, seperti kalau di tinju kelas berat dikasih lawan kelas ringan jadi tidak adil.

Ia menambahkan, terkait dengan infrastruktur komputer untuk ujian yang sudah terbangun dikota Gorontalo, hal tersebut akan tetap di pertahakan, sebab komputer tidak hanya untuk ujian nasioal barbasis komputer (UNBK), bisa dipakai untuk ujian semester, ulangan harian dan sejenisnya, karena kota Gorontalo konsen pendidikan berbasis IT.

"Kita di daerah hanya kalah di sarana dan prasarana dengan didaerah maju tapi kalau soal kepintaran dan otak kita lebih hebat karena sering makan ikan laut," tandasnya tersenyum.(bh/shs)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2