CINA, Berita HUKUM - Sedikitnya 18 orang tewas dalam bentrokan di pos pemeriksaan polisi di daerah Xinjiang, Cina, lapor media Amerika Serikat. Radio Free Asia melaporkan etnik Uighur menggunakan pisau dan bom untuk menyerang polisi setelah menerobos pos pemeriksaan.
Polisi bersenjata kemudian melakukan pengejaran dan melancarkan serangan balasan yang menewaskan para tersangka pelaku penyerangan.
Hingga kini pihak berwenang menolak memberikan komentar tentang peristiwa itu, tetapi staf rumah sakit di kota Kashgar, Xinjiang, mengatakan beberapa orang anggota kepolisian mengalami luka-luka dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Kerusuhan sering terjadi di kawasan Xinjiang yang mayoritas penduduknya adalah etnik Uighur. Mereka mengatakan tindakan represif pemerintah pusat terhadap tradisi budaya dan agama menyulut kekerasan di sana.
Adapun kekerasan terbaru, menurut laporan-laporan media, kemungkinan dipicu oleh pembatasan yang diberlakukan kepada warga minoritas Uighur Muslim.
Selama Bulan Ramadan, Cina melarang pegawai negeri sipil, siswa dan guru berpuasa dan memerintahkan restoran tetap buka seperti biasa.
Larangan serupa juga berlaku bagi pegawai negeri sipil yang beragam Islam tahun lalu.(BBC/bh/sya) |