SAMARINDA, Berita HUKUM - Kedua Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia yang bersaing pada Pilpres 2014; Jokowi dan Prabowo menghadiri Acara Tanwir Muhammadiyah, Sabtu (24/5) ini, di Samarinda Kalimantan Timur yang bertempat di Ballroom Mesra international hotel. Jokowi dan Prabowo hadir atas undangan khusus untuk menyampaikan Visi dan Misi dihadapan perwakilan ratusan pimpinan wilayah Muhammadiyah.
Joko Widodo tiba sekitar pukul 08.00 WITA dan langsung disalami oleh peserta rapat tanwir dan pimpinan wilayah Muhammadiyah dan juga Ketua Umum DPP Muhammadiyah, serta juga mantan ketua umum Amien Rais yang merupakan pendukung Prabowo-Hatta.
"Kita sengaja undang Pak Jokowi dan nanti jam 11.00 WITA ada Pak Prabowo supaya kita bisa dengarkan visi dan misinya mereka, sesuai dengan khittah organisasi Muhammadiyah tidak mempunyai ikatan historis dengan partai mana pun dan Muhammadiyah membebaskan warganya," ujar Prof. DR. M. Din Syamsuddin, MA.
Dalam menyampaikan pidatonya dihadapan peserta tanwir kesempatan digunakan Joko Widodo yang diundang untuk mengklarifikasi berbagai serangan miring terhadap dirinya.
"Saya mau klarifikasi, bahwa 'H' di nama depan saya itu Herbertus, itu banyak di twitter dan di facebook," jelas Jokowi disambut tawa hadirin.
Jokowi juga menjelaskan Ibunya berasal dari Boyolali dan ayahnya berasal dari Solo, bahkan ibu dan bapak serta adiknya pun sudah bergelar haji, terang Jokowi.
Jokowi juga membantah jika disebut sebagai anti Islam. Jokowi juga mengatakan bahwa berencana akan membangun masjid yang lebih besar dari Masjid Istiqlal di daerah Jakarta Barat.
Jokowi juga mengatakan bahwa, dimana di daerah asalnya Solo ada RS PKU punya Muhammadiyah yang besar dan Universitas Muhammadiyah Surakarta itu juga besar, ujar Jokowi
"Saya tahu di Solo itu ada RS PKU punya Muhammadiyah yang besar dan Universitas Muhammadiyah Surakarta itu juga besar," ujar Jokowi.
Usai menghadiri Tanwir Jokowi bersama tim relawannya melakukan blusukan pada pasar Segiri Samarinda dan melakukan kunjungan kepada Sultan Kutai yang berada di kota Raja Tenggarong.
Sementara pantauan pewarta BeritaHUKUM.com, Capres Prabowo Subianto tiba di Hotel Mesra Samarinda, Kaltim, Sabtu (24/5) pukul 13.30 Wita dan 10 menit kemudian langsung memberikan pidatonya. Prabowo didampingi Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya Idrus Marham dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek turun dari mobil Lexus warna putih.
Para rombongan disambut oleh pimpinan wilayah Muhammadiyah. Pekik takbir 'Allahu Akbar' dan Atas Nama Bangsa Indonesia Prabowo-Hatta menggema.
Prabowo menggunakan kemeja putih dan peci hitam itu terus menebar senyuman dan melayani permintaan hadirin untuk bersalaman dan foto bersama. Ia lalu masuk ke ruangan dan disambut Amien Rais yang mengantarnya menuju panggung. Di panggung, Prabowo bersalaman dengan Ketum Muhammadiyah Din Syamsuddin.
"Ya inilah Capres Prabowo Subianto yang bisa kita lihat potongan rambutnya sudah beda, baru potong sepertinya," ucap Din Syamsuddin.
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyebut produktivitas bangsa Indonesia masih kurang. Selama ini kebutuhan masyarakat selalu dipenuhi via impor.
Kurang tingginya produktivitas ini membuat rakyat Indonesia tetap miskin. Padahal, Indonesia kaya akan sumber daya alam dan manusia.
"Ikan kita impor, bawang kita impor, singkong kita impor. Kita tidak bicara mobil-motor, komputer, kita tidak bicara smartphone, pangan saja kita impor," jelas Prabowo, saat berbicara pada acara Tanwir Muhammadiyah di Samarinda.
Prabowo pun mengajak Muhammadiyah membawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara sederajat dengan negara-negara lain.
Keinginan capres Prabowo, seperti Muhammadiyah yang telah berperan dalam pembangunan bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan, melahirkan tokoh-tokoh dan pemimpin besar bangsa ini, seperti Panglima Besar Jendral Sudirman yang juga Muhammadiyah.
“Pak Dirman, kebetulan juga naik kuda, saya juga akan melanjutkan tradisi pak Dirman,” ujar Letnan Jenderal (Purn.) TNI mantan Danjen Kopasus ini diikuti tepuk tangan ratusan peserta Tanwir Muhammadiyah.
Prabowo memiliki strategi yang dia sebut dorongan besar, strategi ini merupakan masterplan percepatan pembangunan Indonesia. Prabowo juga mengatakan semua Presiden memiliki jasa yang besar untuk Indonesia. Dia mencontohkan kesinambungan program dari Presiden Soekarno ke Soeharto.
"Bung Karno yang bangun Krakatau Steel, Pak Harto yang selesaikan, dan seterusnya. Semua presiden kita berjasa," jelasnya.
Prabowo juga menegaskan, jika dia menjadi Presiden, maka pembangunan akan didasarkan pada semangat nasionalisme. Anak-anak Indonesia tak boleh lagi jadi pembantu di negeri sendiri.
*Yang dimaksud Tanwir dalam Muhammadiyah adalah Musyawarah tertinggi setelah Muktamar. Secara etimologi tanwir artinya pencerahan atau memberikan cahaya pencerahan atau memberikan cahaya kepada sesuatu.(bhc/gaj) |