JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Pihak Istana Kepresidenan memastikan pada 21 Oktober nanti, menteri baru hasil perombakan (reshuffle) kabinet sudah langsung tarik gas alias mulai bisa bekerja. Hal ini dikatakan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/9).
Daniel tak memungkiri adanya kehendak yang kuat dari Presiden SBY bahwa pada hari pertama memasuki tiga tahun pemerintahan SBY-Boediono sudah ada menteri baru hasil reshuffle. Berarti, sudah bisa dipastikan bahwa perombakan kabinet memang akan dilakukan sebelum 20 Oktober 2011.
"Saya kembali informasikan bahwa ada kehendak yang kuat di hari pertama, memasuki tahun ke-3 itu, Presiden memiliki tim baru. Berarti, pada 21 Oktober nanti menteri-menteri baru sudah bisa langsung bekerja,” jelas Daniel.
Mengenai siapa nama-nama calon menteri baru tersebut, Daniel enggan berkomentar banyak. Termasuk apakah nama-nama calon menteri yang akan direshuffle itu sudah ada ditangan Presiden atau belum. "Saya belum tahu. (Tapi) mungkin sudah ada percakapan di antara beliau (SBY dan Boediono). Tapi saya kurang tahu banyak,” jelasnya.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun wartawa, papat kabinet terbatas Presiden SBY dengan para menteri bidang ekonomi membahas soal kondisi perekonomian, ternyata tidak dihadiri seluruh menteri bidang ekonomi. Selain SBY dan Wapres Boediono, menteri yang ikut rapat hanya Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Mendag Mari Elka Pangestu, Wakil Menkeu Anny Ratnawati, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan. Hadir pula Gubernur BI Darmin Nasution.
Padahal, dalam rapat seperti ini, dihadiri hampir seluruh menteri bidang ekonomi. Antara lain adalah Menperin MS Hidayat, Menkeu Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri ESDM Darwin Saleh, Menhub Freddy Numberi, Menkop dan UKM Syarif Hasan serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.
Untuk Menteri BUMN Mustafa Abubakar saat ini masih dirawat di rumah sakit di Singapura, karena dikabarkan dalam pemulihan kondisinya yang sudah mulai membaik. Belum ada penjelasan resmi mengenai ketidakhadiran sejumlah menteri bidang ekonomi tersebut. Hal ini sungguh jauh berbeda dengan rapat-rapat sebelumnya. Apalagi menjelang pelaksanaan reshuffle (perombakan) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II yang akan dilaksanakan sebelum 20 Oktober 2011.(tnc/wmr)
|