Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Pilpres
500 Petugas KPPS Meninggal, Ini Tragedi Kemanusiaan Paling Kelam
2019-05-16 20:36:27
 

President the World Peace Committee 202 Negara Mr Djuyoto Suntani.(Foto: Istimewa)
 
ALBANIA, Berita HUKUM - Salah satu Tokoh berpengaruh dan paling dihormati di Planet Bumi yang menjabat President the World Peace Committee 202 Negara Mr Djuyoto Suntani dari kediaman di Tirana Albania Eropa terkait pasca perhelatan Pemilu 2019 Indonesia yang menyebabkan lebih dari 500 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal tersebut adalah sangat sadis dan tragedy kemanusiaan paling kelam, Djuyoto juga memberi nasehat yang baik untuk dua Calon Presiden Republik Indonesia 2019-2024 Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

"Kalian berdua Bukan siapa-siapa dan tidak ada yang pantas dihebatkan jika mementingkan diri sendiri dan kelompok" tegas Tokoh Dunia kelahiran Jepara Indonesia Ini. "Kalian berdua Saya anggap hebat jika mengutamakan kepentingan Negara dan rakyat Indonesia," tambah Tokoh yang menciptakan Bahasa Dunia pada press release melalui WA kepada redaksi pada, Kamis (16/5).

Untuk itu Pencipta Etika Dunia Ini minta agar Jokowi dan Prabowo sama-sama seluruh rakyat Indonesia agar membuka secara transparan hasil Pemilihan Umum Presiden Republic Indonesia 2019. "Hitungan suara harus dibuka kepada seluruh rakyat Indonesia, karena Pilpres di Indonesia 2019 Ini paling sadis dengan korban meninggal Dunia di atas 500 orang. Ini tragedy kemanusiaan paling kelam," tegas Tokoh terbesar Dunia yang dikenal sebagai 'Bapak Semua Bangsa" Ini.

"Sekali kali lagi nasehat Saya sama Jokowi dan Prabowo agar pentingkan negara dan rakyat Indonesia. Hentikan ambisi kepentingan pribadi dan kelompok. Hidup kalian di dunia singkat, menjadi Presiden negara itu hal biasa saja, tidak ada yang pantas dibanggakan," tutup Presiden Dunia Dr Djuyoto Suntani.(edw/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Pilpres
 
  Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
  Selain Megawati, Habib Rizieq dan Din Syamsuddin Juga Ajukan Amicus Curiae
  Ahli dari Kubu Prabowo Sebut Pencalonan Gibran Sesuai Putusan 90, Hakim MK Bilang Begini
  Bertemu Ketua MA, Mahfud MD Minta Pasangan Prabowo-Gibran Didiskualifikasi di MK
  Tak Mau Buru-buru Soal Hasil Pemilu, Koalisi Amin Kompak Tunggu Pengumuman KPU
 
ads1

  Berita Utama
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

 

ads2

  Berita Terkini
 
Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2