JAKARTA, Berita HUKUM - Ada enam faktor yang membuat dukungan masyarakat terhadap pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus meningkat menjelang pemilihan presiden digelar 9 Juli mendatang.
Alasan pertama, kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, kata Qodari, mesin politik pasangan yang diusung koalisi merah putih tersebut sudah bekerja dan mulai bangkit.
"Kedua, pemilih Islam mulai mengarah ke Prabowo-Hatta," terang dia saat memaparkan hasil survei di Hotel Harris, Jakarta, Minggu, (29/6).
Alasan ketiga yang membuat kenaikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta adalah efek SBY dan Partai Demokrat mulai terasa.
"Promo 'mulut ke mulut' Prabowo-Hatta lebih kuat," terang dia.
Alasan kelima, lanjut Qodari, Prabowo-Hatta lebih unggul dalam debat calon presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Terakhir, mayoritas pendukung Prabowo-Hatta menentukan pilihan pada masa kampanye dan hari tenang," tandasnya.
Seperti diketahui, survei Indo Barometer yang dilakukan dua bulan ini terlihat jelas kenaikan signifikan dari pasangan Prabowo Hatta. Survei Mei 2014 sebesar 36,5 persen. Sementara survei Juni 2014 sebesar 42,6 persen. Artinya mengalami kenaikan sebesar 6,1 persen.
Pasangan Jokowi-JK justru belakangan malah mengalami penurunan dukungan dari Mei ke Juni 2014. Survei Mei 2014 sebesar 49,9 persen. Sementara Survei Juni 2014 sebesar 46,0 persen. Artinya mengalami penurunan sebesar turun sebesar 3,9 persen. Suara belum memutuskan juga turun sebesar 2,3 persen.
Dalam survei 28 Mei-4 Juni 2014 perolehan suara Prabowo-Hatta adalah 36,5 persen dan Jokowi-JK 49,9 persen. Dalam survei 16-22 Juni 2014 perolehan suara Prabowo-Hatta mengalami kenaikan menjadi 42,6 persen, sementara suara Jokowi-JK mengalami penurunan menjadi 46 persen.
Dari perbandingan survei Mei dan Juni 2014 tampak bahwa dalam massa kampanye sekitar 3 minggu, Prabowo-Hatta mengalami kenaikan suara 6,1 persen. Sebaliknya, terjadi penurunan 3,9 perseb untuk pasangan Jokowi-JK. Selisih suara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK yang tadinya 13,5 persen sekarang menjadi 3,4 persen.(dem/rmol/sl/bhc/sya) |