JAKARTA, Berita HUKUM - Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Papua (AMP) menggelar aksi damai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Menteng, Jakarta, Selasa (23/4).
Aksi yang digelar longmarch dan pembagian bunga mawar itu sebagai bentuk apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2019 yang berjalan aman, tertib, dan damai.
"Rasa syukur Alhamdulillah, Pemilu 2019 berjalan aman dan damai. Pemilu 2019 telah usai, masyarakat harus bersabar menunggu hasil real count KPU. Mari kita jaga kembali kerukunan antar sesama anak bangsa," tegas Zakeus, ketua AMP Jakarta.
Lebih lanjut, Zakeus mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tetap menjaga kedamaian, tali persaudaraan, dan menghimbau agar tidak terpancing provokasi gerakan inkonstitusional (people power) yang bisa memecah belah bangsa.
"Jangan ada lagi 01 dan 02 atau istilah cebong dan kampret. Saatnya kembali ke 03 persatuan Indonesia. Ayo rajut kembali merah putih, salam 3 jari persatuan Indonesia," tandas Zakeus.
Dalam aksi damainya, masa AMP Jakarta juga ada yang mengenakan topeng Capres Cawapres Jokowi- KH Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno yang berangkulan membawa bendera merah putih. Hal itu ditunjukkan sebagai pesan harapan damai setelah berlangsungnya Pilpres 2019 dengan menunggu hasil rekapitulasi dan keputusan dari KPU.
Lebih jauh, Zakeus juga mengingatkan agar elit politik untuk tidak mengeluarkan pernyataan provokatif yang bisa memunculkan ketegangan dan polarisasi di akar rumput.
"Para pemimpin harus menjadi contoh dan teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Haruslah dewasa dalam berdemokrasi, jangan kekanak-kanakan. Paslon yang kalah harus berbesar hati, belajar legowo walaupun pahit rasanya. Dan bagi yang menang jangan jumawa," ujarnya.
Selain itu AMP Jakarta yang mengenakan pita hitam itu juga menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas gugurnya petugas penyelenggara dan aparat Polri dalam menjalankan tugasnya.
"Mereka adalah pahlawan demokrasi. Atas nama AMP Jakarta kami sampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, penyelenggara Pemilu, TNI/Polri yang menjaga keamanan selama Pemilu berlangsung," tutup Zakeus.(bh/na) |