WASHINGTON, Berita HUKUM - Ketegangan antara Cina dan AS kembali terjadi. Ketegangan dipicu atas pembangunan pangkalan militer oleh Cina di Laut Cina Selatan. AS mengkritik keras tindakan Cina tersebut.
Usai mengumumkan pemerintahan pada pekan lalu, tepatnya di Sansha, Cina juga membangun garnisun atau pangkalan militer di Pulau Paracel, sebuah wilayah yang masih dalam sengketa wilayah. Vietnam dan Filiphina pun turut berkebaratan atas perbuatan Cina tersebut.
Dalam satu kesempatan, pihak AS, Patrick Ventrell, menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan adanya ketegangan yang terus berlanjut. Pihaknya pun akan terus memantau perbuatan Cina di Laut Cina Selatan itu.
"Tindakan China, yang membentuk pemerintahan administratif di Laut China Selatan dan pembangunan pangkalan militer, telah merusak upaya diplomasi bersama untuk mengakhiri perbedaaan. Mereka seakan memicu ketegangan baru di wilayah tersebut," papar Ventrell, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (4/8).
Meski AS tidak memiliki kuasa atas Laut Cina Selatan, namun menurut Menlu Hillary Clinton, pihaknya memiliki kepentingan nasional dari Laut China Selatan melalui kebebasan navigasi. Selanjutnya Washington akan mengambil tindakan tegas atas hal ini. (bhc/frd)
|