WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyambut baik rencana perjanjian keamanan antara Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Mereka menilai perjanjian tersebut akan berguna bila mencapai kesepakatan, namun akan mempertahankan sikap waspada dalam isu bilateral yang sensitif.
"Perjanjian itu akan sangat berguna, namun kami memahami adanya isu bilateral yang cukup sensitif antara Jepang dan Korsel," ujar salah seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.
"Ini adalah keputusan yang dibuat antara Korsel dan Jepang. Kami pun tidak berhak untuk berkomentar lebih lanjut mengenai perjanjian ini," imbuhnya.
Perjanjian itu dibentuk pada awal bulan ini, namun kedua negara tersebut sadar dengan adanya ketegangan dalam hubungan mereka. Korsel memiliki ingatan pahit terkait pendudukan Jepang di Semenanjung Korea pada 1910 hingga 1945.
Menghadapi perjanjian militer ini, para pembuat kebijakan di Korsel mendesak pemerintahnya agar menolak menandatanganinya. Akibatnya terjadi penundaan. Kedua negara pun telah sepakat dengan penundaan tersebut.
Menurut Pemerintah Korsel, sulit untuk membangun perjanjian itu pada 2012. Terutama dengan adanya pemilihan presiden yang digelar pada Desember mendatang. Perkembangan terbaru dalam hubungan Jepang Korsel ini menunjukkan bahwa keduanya masih butuh banyak waktu untuk mencapai keterikatan politik, diplomasi dan militer skala penuh, meskipun pertukaran ekonomi dan budaya keduanya berkembang pesat. |