JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi diminta juga memeriksa Miranda Swaray Goeltom. Hal ini penting untuk menelusuri dugaan keterlibatan mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam kasus suap cek pelawat yang bernilai hingga 24 miliar tersebut.
Desakan ini disampaikan suami tersangka Nunun Nurbaeti, Adang Dradjatun dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Senin (12/12). Apalagi, selama ini pemberitaan lebih memojokan Nunun ketimbang Miranda. .
"Saya hanya minta keadilan dan kesetaraan. Kenapa yang menjadi tersangka hanya Nunun? Sedangkan, MG (Miranda Gultom) melenggang bebas. Saya meminta keadilan dan KPK segera memeriksa dugaan keterkaitannya dalam kasus istri saya itu," jelas mantan Wakapolri tersebut.
Adang mengakui bahwa dirinya telah bertemu dengan empat penyidik KPK [ada 30 Desember 2010 lalu. Pada kesempatan itu, para penyidik yang berinisial RS, N, R dan I mengindikasikan Miranda akan dijadikan tersangka terkait kasus cek pelawat. Pertemuan itu pun sempat direkamnya. "Sampai sekaranghal itu belum juga dilaksanakan KPK,” tegasnya.
Adang pun memperdengarkan rekaman tersebut di depan para wartawan. Dalam rekaman suara kemudian yang diputar sekitar lima menit, terdengar bahwa penyidik KPK berinisial RS memang menduga Miranda di balik kasus suap itu. Terekam pula ada dugaan motif lain di balik pemberian suap itu. Tapi ini pun belum bisa diungkap KPK.
Setelah memperdengarkan rekaman tersebut, Adang mengaku siap rekaman itu jika diminta KPK. Adang pun kembali menegaskan bahwa KPK harus adil dalam pengusutan kasus ini. "Seolah-olah, Nunun adalah pihak yang paling bersalah. Padahal, ada pihak lain yang berperan lebih besar. Terlebih, KPK sendiri sudah mengasumsikan motivator dalam kasus cek pelawat tersebut," imbuhnya.
Purnawirawan jenderal bintang tiga polisi ini juga sempat membandingkan status hukum istrinya dengan Arie Malangjudo yang dianggapnya sebagai kurir. KPK seharusnya juga menetapkannya sebagai tersangka. "Seharusnya sama-sama dijadikan tersangka. Kan sama-sama kurir. Saya tunggu hasil pengembangan KPK nanti,” tegas Adang.
Arie hingga kini masih berstatus sebagai saksi. Begitu pula dengan Miranda Goeltom. Padahal, dalam persidangan kasus tersebut, sejumlah saksi serta terdakwa mengungkapkan dugaan keterlibatan Miranda dalam kasus suap senilai Rp 24 miliar untuk suksesnya terpilihan sebagai pejabat BI tersebut.(mic/rob)
|