JAKARTA, Berita HUKUM - Kepala koalisi oposisi Suriah Moaz al-Khatib mengundurkan diri, sebagaimana disampaikan Penasehat Media dan Koordinator, Mohamed Ali yang mengatakan kepada Xinhua. "Kepala koalisi mengundurkan diri karena kelambanan dari masyarakat internasional, sementara orang-orang dibantai di Suriah sehari-hari," kata Ali, Minggu (24/3).
Ali menyalahkan masyarakat internasional yang enggan memberikan dukungan kepada oposisi Suriah dalam hal senjata dengan dalih bahwa mereka mungkin bagian dari teroris. Pengunduran diri disampaikan dua hari dimana KTT Liga Arab dimulai di Doha, Qatar, 26 Maret, dan diharapkan fokus pada krisis Suriah, yang sebelumnya Al-Khatib diperkirakan akan terbang ke Doha dengan delegasi dari koalisi sebagai wakil yang sah dari Suriah dalam KTT atas undangan dari Liga Arab. "Mr Al-Khatib tidak akan melakukan perjalanan ke Doha dan tidak akan menghadiri pertemuan puncak itu," ujar Ali.
Sementara itu, Al-Khatib mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Aku berjanji, dan orang-orang hebat bersumpah kepada Tuhan, bahwa saya akan mengundurkan diri jika beberapa hal telah mencapai garis merah, dan di sini saya menepati janji saya dan mengumumkan pengunduran diri saya dari koalisi nasional."
Al-Khatib menambahkan dalam pernyataan yang diposting di halaman resmi Facebook bahwa ia mengundurkan diri untuk dapat "Bekerja secara bebas" untuk memecahkan krisis Suriah, menekankan "Posting hanya berarti untuk melayani tujuan mulia bukan tujuan kita mencari atau mempertahankan."
Diungkapkannya lagi bahwa rakyat Suriah telah dibantai selama dua tahun di hadapan seluruh dunia "Oleh rezim brutal dan pernah terjadi sebelumnya (sebelum Al-Khatib menjadi Kepala Oposisi)" dan bahwa pembunuhan, penangkapan dan pemindahan ribuan rakyat Suriah "Sudah cukup untuk membuat keputusan internasional yang memungkinkan orang untuk membela diri."(xnh/bhc/mdb)
|