Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Ahok
Ahok Ketakutan atas Penolakan Forum RT dan RW DKI Jakarta
2016-08-08 15:40:25
 

Kaus Gerakan 3 Juta KTP Tolak Ahok laku keras.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pekan lalu, Forum Ketua RT dan RW di Jakarta mengumpulkan 3 juta KTP warga sebagai bentuk penolakan terhadap kepemimpinan Ahok di DKI Jakarta.

Mendengar informasi itu, Ahok kemudian melarang ketua RT RW DKI berpolitik karena lembaga itu menerima gaji dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Pendapat Ahok itu, menurut Wignyo Prasetyo, Ketua Umum Jaringan Nasional Indonesia Baru, pernyataan Ahok terkesan arogan, bila sudah pakai dana APBD sudah tak boleh berpolitik.

"Jika RT dan RW menerima dana dari APBD karena dihitung kerja mereka dan operasional mereka mengorganisasikan warga. Jika mereka menerima honor, itu karena kehormatan. Jika disebut gaji gak benar, apakah ada kontrak kerja, upah juga demikian," tegas Wignyo, Minggu (7/8).

Selanjutnya yang disampaikan Ahok dalam berbagai media bahwa RT RW ingin berpolitik sebaiknya mundur.

Wignyo menyatakan, bahwa pernyataan Ahok ini merupakan bentuk pengabaian partisipasi warga negara terhadap hak politiknya. Padahal Forum RT dan RW bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak politik dan cara menentukan nasib para RT dan RW. Hal ini dijamin dalam konstitusi.

Sebenarnya apa disampaikan Ahok, melarang RT dan RW berpolitik apalagi menolak Ahok merupakan bentuk ketakutan Ahok tidak terpilih lagi menjadi Gubernur untuk kedua kalinya. Memang kinerja Watak Ahok bukan pemimpin, melainkan arogan ketika berkuasa, menggusur, lebih pro kepada pengusaha kotor ketimbang rakyat miskin.

Wignyo mengajak ketua RT dan RW tetap melanjutkan perjuangannya mengumpulkan KTP warga sebagai bukti bahwa Warga DKI Jakarta tidak mau dipimpin Ahok lagi sebagai Gubenur. Wignyo bersama JNIB mendukung langkah-langka yang dilakukan Forum RT dan RW sebagai upaya positif dan pilihan politik adalah hak.(rls/jnib/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Ahok
 
  Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok Sudah Keluar Bebas dari Rutan Mako Brimob
  Ditertawai Adiknya Ahok, Sam Aliano: Harapan Veronika Tan Jadi Ibu Negara
  Mako, Ahok dan Teroris
  Terkait Kewarganegaraan Ayah Ahok, Inilah Tanggapan Yusril Atas Surat Terbuka Adik Ahok
  'Ahok Masih di Rutan Mako Brimob karena Kedekatannya dengan Jokowi'
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2