JAKARTA, Berita HUKUM - Peringatan Hari Air Dunia 2013 diisi dengan Kampanye Hari Air Dunia (HAD), di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Jumat (22/3). Sejak Pukul 09:00 WIB, Bundaran dan Lampu Merah HI dipadati oleh keluarga besar di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air, UNDIP, UI, Al Adzar dan stakeholder yang ikut serta dalam kampanye tersebut. Para partisipan membagikan bunga, stiker dan brosur terkait dengan HAD dan Pengelolaan Air.
Dalam kegiatan tersebut, Sesditjen Sumber Daya Air Mudjadi selaku Ketua Panitia HAD 2013 mengatakan bahwa di benak masyarakat jumlah air tanah tidak terbatas. Sehingga sebagian besar masyarakat masih menggunakan air tanah tanpa batas. Padahal air tanah amat terbatas dan jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah besar. Karena, pemanfaatan air tanah secara berlebih dapat menurunkan permukaan tanah 6 – 8 cm per tahun.
Dengan tema HAD 2013 yakni Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air, diharapkan kita dapat mengelola air bersama–sama dengan pemda, stakeholder dan masyarakat. Pengelolaan sungai sebagai batas negara dengan Timor Leste dan Sabah juga perlu dilakukan agar tidak terjadi konflik di masa yang akan datang.
“Kita dengan Timur Leste sudah membicarakan mengenai mengelola sungai yang menjadi batas agar tidak terjadi konflik dengan kerjasama pengelolaan sumber daya air,” ujar Mudjadi.
Lebih lanjut dijelaskannya, masalah air harus diselesaikan secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan. Disadari bahwa jika pemerintah pusat yang hanya mengelola air maka akan kurang efektif. Contohnya, pemerintah pusat melakukan pengerukan sungai. Jika masyarakat masih membuang sampah di sungai dan lahan di hulu tidak diperbaiki maka tidak akan efektif. Tantangan ke depan yakni food, energy and water. Kehidupan tanpa air tidak mungkin.
Sementara itu, untuk memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret, sejumlah ibu rumah tangga yang tergabung dalam komunitas Ibu Bercahaya, bergotong-royong membersihkan sampah di Kali Ciliwung.
Dengan menggunakan sebuah perahu karet, sekitar pukul 10.00 WIB, ibu-ibu dengan dibantu oleh tim dari PMI, menyusuri Kali Ciliwung yang melintasi wilayah Kelurahan Karet, Jakarta Pusat, untuk membersihkan sampah.
Selain itu, sekitar 15 ibu yang tergabung dalam komunitas Ibu Bercahaya ini juga memberi penyuluhan kepada warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung agar bijak dalam menggunakan air. Sebab, penggunaan air yang paling banyak terdapat pada kegiatan rumah tangga, seperti saat mencuci.
"Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan target penghematan satu miliar liter air dalam setahun, selain untuk memperingati Hari Air Sedunia juga tentunya," tutur koordinator Komunitas Ibu Bercahaya, Risyantie Wulansari, Kamis (21/3).
Risyantie mengaku, kegiatan ini tidak hanya karena bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia, tetapi memang sudah rutin digelar dua bulan sekali.
"Untuk membersihkan kali kami melakukannya dua bulan sekali, sedangkan untuk kegiatan rutinnya, kami membersihkan sampah-sampah yang ada di lingkungan perumahan," kata Risyantie.(dbs/bhc/opn) |