JAKARTA, Berita HUKUM - Untuk mengenal lebih mendalam calon kandidat pemimpin orang nomor satunya Ibukota Negara Indonesia, DKI Jakarta yang hampir sepekan lagi akan diusung oleh Partai berlogo Banteng merah dengan moncong putih atau PDI Perjuangan, Nurmansyah, S,IP mengutarakan, track record antara 2 (dua) pasangan bakal calon Gubernur DKI, Basuki Tjahya Purnama atau nama sapaan Ahok dan Dr Rizal Ramli yang nama sapaannya Bang Rojali, menjelaskan keduanya berbeda ibarat seperti langit dan bumi, berdasarkan keterangan pers yang diterima redaksi di Jakarta, Sabtu (10/9).
Tak kenal maka tak sayang', itulah pepatah lama yang acapkali terngiang dan seringkali dijadikan upaya agar saling paham dan mengerti dalam menjalin kehidupan sosial antara individu baik dalam kelompok, komunitas, maupun masyarakat.
"Bang Rojali dan Ahok yang sama-sama memiliki karakter tegas dan berani, namun berbeda secara idiologis. Yang satu pembela wong cilik-masyarakat miskin (juga kota) dan yang satu lagi adalah pembela wong ada (pemilik modal)," ungkap Nurmansyah.
Bahkan bila meneropong lebih mendalam lagi, menurut Nurmansyah, sebagai aktifis demokrasi asli Betawi, "Bang Rojali sebagai calon Gubernur DKI Jakarta telah menjadi harapan masyarakat Jakarta, menjadi tumpuan masyarakat terpinggirkan. Sontak, bagaikan harapan sebagai warga Jakarta supaya tidak disingkirkan dari tanah tempat kelahirannya dibesarkan, semakin hari semakin besar pada Bang Rojali tumpuannya," cetusnya lebih lanjut.
Namun bila ditelusiri dari sisi yang lain, bagi Nur, yang juga merupakan MEGA LOVERS, ia juga menyampaikan kalau persoalan Jakarta dimana tempatnya dilahirkan dan dibesarkan sangatlah pelik dan multi komplek sehingga si miskin dan si kaya (pemilik modal) tidak akan pernah bertemu disebuah titik kesamaan tujuan. "Selalu ada sekat jarak pembatas, sehingga si miskin terpinggirkan," jelasnya penuh kekhawatiran.
Kondisinya, sambung Nur, bahwa salah satunya yang menjadi persoalan dan permasalahan seperti penggusuran yang setiap hari menghantui perasaan warga yang tinggal di pinggiran gedung-gedung pencakar langit ibukota. Perasaan was was akan datang saatnya nanti, entah kapan, yang membuat kami akan kembali menjadi korban penggusuran pengembang,
Untuk itulah, "Maka harapan saya dan masyarakat yang termajinalkan di ibukota sangat berharap kepada Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Ketum PDI Perjuangan dan sebagai Trah Sang Proklamator Soekarno agar tidak salah pilih, dalam menentukan rekomendasi calon Gubernur dari PDI Perjuangan," harapnya.
"Kami percaya bahwa Ibu Megawati adalah negarawan yang sudah banyak makan asam garam, sudah malang melintang dalam menghadapi suka-duka berpartai untuk dapat kiranya memutuskan dengan hati nurani sesuai Tri Sakti dan cita-cita Bung Karno untuk memberi rekomendasi kepada orang yang faham mewujudkan Tri Sakti yakni Bang Rojali, pembela wong cilik. Ini sesuai julukan PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik," urainya penuh harapan.
"Maka itulah saya mohon PDI Perjuangan sebagai partai kunci yang dapat mengusung cagub dan wagub DKI, tidak hanya melihat Pilkada tahun 2017, tetapi juga Pemilu Legislatip dan Pilpres tahun 2019," tutup Nurmansyah.(bh/mnd) |