JAKARTA, Berita HUKUM - Anas Urbaningrum dalam pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Demokrat dan resepsi HUT ke-11 Partai Demokrat di sentul Internasional Convention Center (4-99), Setul Bogor Jumat kemarin mengungkapkan keyakinannya dalam kemenangan di Pilpres 2014 mendatang.
"Kalau proses konsolidasi partai bisa kita tuntaskan menjelang 2014, kita yakin bahwa partai kita makin dipercaya, partai yang modern, kuat, besar, dan berakar makin dipercaya partai kita oleh rakyat banyak, rakyat yang mempunyai pilihan terbaik untuk titipkan harapan ekspektasi menuju masa depan partai yang lebih menjanjikan partai Demokrat," ujar Anas penuh keyakinan di Sentul.
Sementara hari ini Sabtu (15/12) ditempat berbeda, di Galery Cafe Taman Ismail Marzuki Jakarta, salah satu pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan, dalam jumpa pers menanggapi Silatnas, dan pernyataan serta keadaan partai berlambang bintang mercy ini mengungkapkan, "kami meminta pada adinda Anas Urbaningrum telah terjadi penyimpangan tolong mundur," ucap Hencky.
"Bila sudah jadi tersangka tidak mau mundur akan terjadi kongres luar biasa, baik DPP, DPD, dan DPC, kami meminta Anas segera mundur", pintanya.
"Saya mohon Adinda Anas sebagai ketua Demokrat untuk mundur, Silatnas tidak ada di dalam ADART Partai, dan ini kesalahan besar, saya tidak setuju," tambahnya.
Disinggung perihal pengusiran Ruhut di acara Silatnas, hengky berkomentar, Partai ini didirikan oleh Profesor dan orang-orang pintar dan cendikiawan, apa kok bisa ada preman, mana bisa seenaknya saja mengusir Ruhut Sitompul, "boleh dia salah, tapi tidak boleh di usir didepan Umum, dia masih anggota DPR," ujar Hencky.
"Kalau dia salah kita adili, sesuai dengan aturan partai, bisa dipanggil, yang berhak memangil Ruhut bukan ketua fraksi, melainkan Dewan kehormatan Partai, dan ketua Dewan Pembina Partai," ujar salah satu The Founding Father Partai Demokrat ini.(bhc/put) |