SURIAH, Berita HUKUM - Amerika mendesak pemerintah Suriah untuk mengijinkan rombongan bantuan bisa memasuki kawasan di pinggir kota Damaskus yang terisolasi.
Washington mengatakan bantuan ini diperlukan karena warga yang terjebak diantara pertempuran militer pemerintah dan para pemberontak telah mengalami kelaparan.
Banyak warga mengaku membutuhkan makanan, air dan obat-obatan, dan yang paling terkena dampak kelaparan adalah anak-anak.
Disebutkan bahwa ada "laporan yang belum pernah terjadi sebelumnya" dimana anak-anak sekarat akibat kekurangan gizi, hanya beberapa kilometer dari istana Presiden Bashar al-Assad .
Oposisi Koalisi Nasional Suriah, SNC, mengatakan ribuan keluarga di sekitar Damaskus terancam mati kelaparan.
Sebelumnya militer Suriah telah memperingatkan bahwa kawasan yang dikuasai para pemberontak tersebut harus menyerah atau mengalami kelaparan karena kawasan tersebut diblokir mereka.
Kematian 'kekurangan gizi'
Sedikitnya tiga kawasan pinggir kota Damaskus, Yarmouk, Ghouta Timur dan Moudamiyah, diblokir oleh pasukan pemerintah selama beberapa bulan.
Pemblokiran ini menyebabkan kawasan ini kehabisan persediaan makanan, bahkan awal pekan ini seorang ulama Muslim sampai mengeluarkan fatwa yang membolehkan orang memakan kucing, anjing dan keledai agar bisa bertahan hidup.
Padahal, binatang-binatang tersebut masuk dalam kategori haram untuk dikonsumsi bagi umat Islam.
Dalam sebuah pernyataan Jumat kemarin waktu AS, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki mengatakan: "Kami meminta rezim Suriah untuk secepatnya menyetujui rombongan bantuan memasuki kawasan tersebut."
Dan dia memperingatkan bahwa "mereka yang bertanggung jawab atas kekejian di pinggir kota Damaskus dan sepanjang Suriah harus bertanggung jawab."
Dia menambahkan bahwa "Warga di Moudamiyah telah kehabisan kebutuhan mendasar mereka selama hampir satu tahun, dan tindakan rezim yang dengan sengaja mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan ribuan warga sipil adalah perilku tidak bermoral".
Sementara tayangan video yang diterima BBC dari kawasan Yarmouk menunjukkan banyak keluarga yang berjuang untuk mencari cukup makanan.
Seorang anak lelaki berusia 11 tahun yang mengaku telah melihat banyak temannya mati, mengatakan: "Kami bosan dengan ini. Jika mereka (pasukan pemerintah) ingin menyerang kami dengan senjata kimia, maka lakukanlah! Tetapi bisakah mereka melakukannya dengan bau roti agar kami bisa mati dengan bahagia?"
Sejumlah aktivis Suriah mengatakan mulai mendata sejumlah kematian pertama yang disebabkan oleh kekurangan gizi.(bbc/bhc/sya) |