Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Cina
Aparat Xinjiang Tangkap Ratusan Orang
Monday 12 May 2014 18:24:23
 

Polisi China berpatroli di sekitar Stasiun Urumqi setelah insiden peledakan bom, beberapa waktu lalu.(Foto: Istimewa)
 
CINA, Berita HUKUM - Aparat keamanan wilayah Xinjiang, Cina, telah menahan lebih dari 200 orang sepanjang enam pekan terakhir atas tuduhan penyebaran video teroris. Aksi itu dilakoni di tengah gelombang serangan di sejumlah stasiun kereta api. Sebagaimana dilansir harian pemerintah, Global Times, kepolisian di wilayah berpenduduk mayoritas muslim etnik Uighur itu menahan sebanyak 232 orang.

Mereka dituding telah menyebarkan berbagai rekaman video di dunia maya yang mempromosikan terorisme. Sebelumnya, pada akhir Maret lalu, pemerintah daerah Xinjiang resmi melarang pengunduhan, penyimpanan, dan penyebaran video terkait aksi terror melalui internet.

Teror yang dimaksud juga berupa ekstremisme agama dan separatisme kelompok-kelompok etnik.
Penangkapan ratusan orang dengan tuduhan menyebarkan video terorisme dilakukan aparat Cina di tengah gelombang insiden penyerangan di stasiun kereta di wilayah Xinjiang dan sekitarnya.

Pada April lalu, sekelompok orang bersenjata belati menyerbu stasiun kereta di Urumqi, ibu kota Xinjiang, sehingga menyebabkan tiga orang tewas dan 79 lainnya cedera.

Kemudian pada Maret silam, 29 orang tewas dan 143 lainnya luka-luka tatkala sekelompok orang bersenjata parang menyerang stasiun kereta di Kota Kunming.

Separatis

Beijing menuduh kelompok separatis, seperti Partai Islam Turkistan (TIP) dan gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) sebagai dalang di balik rentetan kejadian tersebut.

Dilshat Rexit, juru bicara Kongres Uighur Sedunia, mengkritik rangkaian penangkapan di Xinjiang. Menurutnya, pemerintah Cina sengaja memakai peristiwa penyerangan baru-baru ini sebagai alasan untuk menangkap kaum muslim etnik Uighur.

“Aksi itu dilakoni untuk menangkapi orang-orang Uighur yang menggunakan internet demi mengungkap kebijakan-kebijakan Cina yang tidak menjunjung toleransi,” kata Rexit, Senin (12/5).

Sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia mengatakan ketegangan di Xinjiang disebabkan oleh penindasan budaya dan kebijakan pemerintah Cina yang mengirim orang-orang etnik Han secara besar-besaran ke wilayah Xinjiang.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Cina
 
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Perlu Antisipasi dan Mitigasi Lonjakan Wisatawan Cina
  Ketika Negara-negara Eropa Menghadapi Jebakan Utang' China
  Pertumbuhan Ekonomi Cina Melambat Akibat Pandemi Corona Hingga Utang
  Topan In-fa Melintasi Cina Puluhan Orang Tewas, Shanghai Dilanda Banjir Besar
  Tren 'Kaum Rebahan' Melanda Anak-anak Muda China yang Merasa Lelah Budaya Kerja Keras Tapi Gaji Pas-pasan
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2