JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membantah informasi tentang kerupuk mengandung plastik. Hingga kini belum ada temuan dari hasil penelitian yang dilakukan BPOM.
Bisa dipastikan kerupuk-kerupuk tradisional yang beredar di pasaran aman untuk dikonsumsi. "Informasi ini harus dipastikan mana yang benar-benar untuk keamanan dan mana yang meresahkan masyarakat. Dari penelitian BPOM tidak benar ada kerupuk putih yang dicampur plastik," kata Kepala BPOM Lucky S. Slamet usai pencanangan gerakan nasional waspada obat dan makanan ilegal dan peluncuran buku etnomedisin obat asli Indonesia bersama Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, di BPOM Jakarta, Minggu (10/2).
Ia menjelaskan, bekas yang mirip seperti plastik itu, sebenarnya karena kerupuk yang dibakar mengandung minyak, maka ada bekas seolah-olah menyisakan plastiknya. "Semua yang mengandung minyak kalau dibakar akan ada bekas seperti itu, kami sudah menguji dan dari hasilnya tidak terbukti mengandung plastik," ungkapnya.
Dalam hal ini menurutnya, masyarakat harus dapat membedakan mana temuan untuk keamanan masyarakat dan mana yang hanya meresahkan. "Ini hanya isu yang meresahkan masyarakat dan dikhawatirkan akan merugikan pengusaha kecil kita, kerupuk-kerupuk yang digemari masyarakat aman. Tidak masalah untuk dimakan," tegasnya.
Badan POM pun kata dia, selama ini melakukan pendampingan untuk usaha kecil dan menengah agar tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Meski demikian masyarakat diminta jeli mengamati makanan yang perlu diwaspadai, diantaranya yang mengandung pewarna dan bahan pengawet seperti boraks dan formalin.
"Biasanya yang mengandung pewarna berbahaya seperti rhodamin warnanya berpendar atau terang cerah, itu yang berbahaya," ungkapnya.(rm/ipb/bhc/rby) |