BANTEN, Berita HUKUM - Bea Cukai Soekarno-Hatta dan Direktorat Penindakan dan Penyidikan bekerja sama dengan Bareskrim Polri, kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu sebanyak 12 kilogram. Sabu tersebut dibagi ke dalam 12 bungkusan plastik, yang disembunyikan di dalam dua tabung besi filter oli, dan dikemas dalam paket kardus barang kiriman.
Didatangkan dari Lagos, Nigeria pada tanggal 28 September 2020, paket barang kiriman tersebut tiba di salah satu gudang Perusahaan Jasa Titipan (PJT) Terminal Kargo Bandara Internasional Seokarno-Hatta. Dengan sigap tim gabungan Bea Cukai dan Polri terus melakukan observasi, hingga akhirnya pada tanggal 5 Oktober 2020, tim berhasil mengamankan dua orang yang berperan sebagai pengambil barang.
“Setelah dilakukan pemeriksan terhadap paket barang kiriman yang diambil, ditemukan dua buah tabung besi filter oli, yang masing-masing di dalamnya terdapat 6 bungkus plastik berisi serbuk kristal,” ungkap Nugroho Wahyu Widodo selaku Tenaga Pengkaji Pengawasan dan Penegakan Hukum Kepabeanan dan Cukai.
“Setelah dilakukan uji laboratorium, hasilnya menunjukkan serbuk kristal tersebut adalah narkotika jenis sabu," terangnya.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Soekarno-Hatta M. Budi Iswantoro menjelaskan kronologi kasusnya, bahwa pada saat pengawalan barang kiriman tersebut, kedua pelaku sempat berusaha untuk melepaskan diri dan kabur. Namun petugas Bea Cukai dan tim Bareskrim Polri tetap siaga dan bertindak tegas sehingga berhasil meringkus kedua pelaku berserta barang bukti sebanyak 12 Kilogram sabu.
“Tersangka akan dikenakan Pasal 112 ayat (2) dan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana hukuman mati,” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol Krisno H Siregar.(hum/bh/amp) |