JAKARTA, Berita HUKUM - Waspadai penyebaran kuman di transportasi dan fasilitas umum, dan juga di rumah. Kebersihan tangan menjadi kunci mencegah masalah-masalah akibat kuman.
Tanpa disadari banyak sumber kuman selama aktivitas mudik dan merayakan Idul Fitri, Memahami adanya permasalahan tersebut. Lifebouy menggelar obrolan santai bertema ‘Lifebuoy Berita Sehat Ramadhan. Bersih dari Kuman untuk siap Meraih Kemenangan Fitri” yang bertujuan untuk kembali mensosialisasikan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) salah satunya melalui Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Hadir dalam acara tersebut Eva Arisuci Rudjito, Director of Brand Building Skin Cleasing PT. Unilever Indonesia Tbk. Dua pakar kesehatan Lifebouy Berita Sehat, yakni dr.R Fera Ibrahim, Msc, PhD, SpMK ahli mikrobiologi FKUI dan dr. T. Bahdar Johan, SpPD, ahli penyakit dalam Rumah Sakit Premiere FKUI, Agamawan Ustad Cinta (Restu Sugiharto), Amalia Sarah Santi, senior Brand Manager Lifebouy PT.Unilever Indonesia Tbk, dan artis Ayu Dewi sebagai moderator.
Sarah mengatakan, Lifebouy secara terus menerus berkomitmen untuk mengedukasi public mengenai pentingnya menerapkan PHBS dan CTPS agar keluarga Indonesia siap menjalankan aktivitas selama puasa, Saat mudik dan merayakan hari raya Idul Fitri. “Tanpa kita sadari, kuman penyebab masalah kesehatan banyak terdapat di ruang public seperti sarana transportasi dan fasilitas umum lainnya, Sehingga setiap orang perlu menjaga kebersihan dan kesehatan pribadinya dengan selalu melalukan CTPS sehingga kuman tidak masuk ke dalam tubuh,” tuturnya.
Sebuah studi kesehatan yang dilakukan Universitas Nottingham dan dipublikasikan di Journal BMC Infection Diseases menunjukkan resiko seorang terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) dalam lima hari setelah seseorang menggunakan bus atau kereta api, enam kali lebih besar.
Sementara itu di tempat yang sama, Dr Fera mengatakan saat mudik adalah salah satu moment dimana intensitas penggunaan fasilitas umum menjadi meningkat, dan tanpa kita sadari hal ini berdampak bahaya peneyabaran rantai kuman.
Penting bagi keluarga Indonesia untuk memahami dan mewaspadai penyebaran kuman yang ada pada fasilitas umum, Sehingga perayaan Hari Raya Idul Fitri dapat dilakukan dalam kondisi yang sehat. “Disiplin diri dalam menerapkan PHBS seperti yang diterapkan PHBS dan CTPS terutama sebelum makan, Sebaiknya tetap dilakukan sebagai upaya preventif dari berbagai jenis kuman yang dapat kita temui, Baik di luar maupun di dalam rumah," tambahnya.
CTPS dapat membuat kuman lepas dari kulit dan larut bersama air yang mengalir, Sehingga proses penyebaran kuman ke dalam tubuh terputus.
Di sisi lain, "kuman yang paling umum yang menyebabkan penyakit diare adalah E-coli. Saat penderita diare memegang fasilitas umum DNA transportasi umum, maka kuman E-coli dapat berpindah. Jika orang yang sehat memegang fasilitas umum tersebut, maka kuman dapat berpindah ke orang yang bersangkutan. Sedangkan ISPA disebabkan oleh virus influenza pada 15% dari kasusnya. Jika sudah mengalami diare sebaiknya mendapat pertolongan pertama oralit dan segera ke dokter", hardik Dr bahar.
“Diare yang ikut dapat menyebabkan bocornya usus dan menyebabkan kematian bagi penderita,”paparnya. “Namun upaya yang paling baik adalah mencegah terkena ISPA dan diare dari penyebab kuman saat mudik yakni dengan PHBS dan CTPS,” tegas dia.
Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa CTPS dapat menurunkan angka kejadian diare dan ISPA yang cukup signifikan. Antara lain, studi penelitian oleh Curtis V Cairncross menunjukan CTPS dapat menurunkan risiko diare hingga 47%.
Kuman tidak hanya ditemui pada transportasi tetapi juga bisa kita jumpai di fasilitas umum seperti ATM dan juga di rumah, Salah satunya adalah dapur. Selama puasa dan Idul Fitri pada ibu akan lebih sibuk di dapur, Khususnya untuk menyiapkan makanan sahur, berbuka DNA santapan Hari Raya.
Dalam hal ini selain karena faktor makanan dan lingkungan, Faktor kebersihan tangan untuk mengkonsumsi makanan dan yang menyiapkan makanan juga menjadi penting.
Penelitian pada Pilot Study di Public Healt and Human Right luar negeri memperlihatkan bahwa, Sebagian besar jumlah bakteri ditemukan pada tempat atau permukaan yang lembab seperti bak cuci piring, Spons dan saluran air.
Staphylococus Aureus ditemukan pada tempat atau permukaan yang sering kontak dengan tangan termasuk pegangan pintu dapur, dudukan toilet, microwave touchpad, spons, serbet dan lain-lain. Hasil penelitian lain menunjukan dapur yang sering dipergunakan sebagai ruang mengolah makanan ternyata juga merupakan sumber bibit penyakit.
Menjaga kebersihan dan kesehatan juga dianjurkan semua agama termasuk agama Islam. Ustadz Cinta mengatakan ajaran Islam memerintahkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari penyakit, antara lain, Dengan membersihkan dan menyucikan tubuh dengan mandi.
Menjaga kebersihan tangan juga merupakan kebiasaan sehat yang sangat dianjurkan. “Dalam sebuah kisah, istri Nabi Muhammad, Rasulullah SAW bila hendak makan, maka beliau selalu mencuci kedua tangannya terlebih dahulu,” kata Aisya istri Nabi Muhammad SAW.
Ayu Dewi juga menyadari pentingnya PHBS dan CTPS, ia mengatakan akan selalu melakukan CTPS sebelum menyiapkan makan sahur dan berbuka bagi suaminya. Apalagi kini dia sedang dalam keadaan hamil, Artinya kesehatan sangat penting dijaga untuk janin bayinya.
“Saya sadar pentingnya menetapkan CTPS sejak dini terutama sebelum makan, mengingat setiap asupan makanan yang saya makan akan berdampak pada kesehatan calon bayi saya. Sehingga saya selalu memastikan tangan selalu dalam keadaan bersih,” kata Ayu Dewi.
Selain CTPS, kebiasaan sehat yang penting dilaksanakan adalah mandi pakai sabun. Penelitian mengenai mandi mengungkapkan bahwa, Selain untuk membersihkan tubuh, ternyata mandi memiliki peranan dalam meningkatkan system kekebalan, mencegah penyakit kulit, bahkan untuk menyembuhkan masalah medis yang serius.
Sebagai upaya terus mengedukasi dan mensosialisasikan PHBS dan CTPS kepada keluarga Indonesia, Lifebuoy telah menyediakan forum Lifebuoy, Berita Singkat yang berisi informasi.
Fakta dan tips keseharian dalam mendukung para ibu dalam menjaga kesehatan keluarga sehari-hari selama Ramadhan saat mudik dan merayakan Idul Fitri harus dikontrol agar kesehatannya terjaga dengan baik.
Lifebuoy Berita Sehat, Hadir dalam bentuk (facebook dan twiter) yang didukung oleh empat pakar kesehatan, yakni dr.Herbowo Soetomenggolo,SpA, Dokter spesialis anak Rumah Sakit Hermina, Dr.H Rachmat Sentika, DR.SpA, MARS, Ketua Bidang Kesehatan Ibu dan Anak PB IDI dan Staf Ahli Menko Kesra, dr.Msc, PhD, SpMK, R.Fera Ibrahim, Dokter ahli mikrobiologi FKUI, dr.T.Bahdar Johan, SpPD, Dokter spesialis penyakit dalam, RS Premiere Bintaro.
Lifebuoy juga akan mengandakan kompetensi di Facebook, untuk berbagi tips bagaimana menjaga kesehatan di bulan Ramadhan. Sedangkan pada periode mudik, akan digelar kompetensi foto di Facebook mengenai aktivitas mudik keluarga Indonesia dengan tema: Mudik Sehat bersama Lifebuoy yang dimulai pada 13 Agustus 2012.
Pada obrolan Lifebuoy Berita Sehat Ramadhan, Para pakar memberikan berabagi tips kesehatan. dr.Bahdar memberikan tips kaitannya dengan mudik sehat, yakni siapkan fisik yang sehat dan prima sebelum mudik, Beristirahatlah jika kondisi badan mulai letih, Membawa obat pribadi, Membawa makanan dan minuman dari rumah agar kebersihan terjamin, Jangan lupa cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan atau setelah keluar dari toilet umum agar kuman yang ada di tangan tidak masuk ke tubuh dan terhindar dari penyakit diare.
Sedangkan dr.Fera menyampaikan tips kaitannya dengan penyajian makanan yang sehat agar Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar. Clean/bersihkan (cuci tangan yang benar sesering mungkin, Bersihkan bahan pangan dengan benar, bersihkan segera permukaan dan alat dapur sebelum dan sesudahnya). Separate/pisahkan (bahan pangan matang dan mentah). Cook/masak dengan temperatur yang benar (suhu internal 70 derajat celcius). Chili/dinginkan (bahan pangan yang mudah rusak, Makanan yang belum disjikan).
Melalui berbagai aktivitas edukasi dan sosialisasi termasuk Lifebuoy Berita Sehat,Lifebuoy berupaya agar keluarga Indonesia dapat terus menjaga kebersihan dan kesehatannya. Sehingga pada saat Ramadhan ini dengan kunci bersih dari kuman dapat menjadikan kita siap untuk meraih kemenangan fitri,” kesimpulan Sarah.(bhc/rat)
|