JAKARTA, Berita HUKUM - Bravo 5 Pusat menyakini isu 'people power' yang dihembuskan kubu 02 Prabowo-Sandi diduga berasal dari penumpang gelap yang masuk didalam tim pendukung paslon 02 dan berupaya merusak tatanan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bravo 5 Fachrul Razi, di Sekretariat Bravo 5, Jalan Maluku, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4).
Bahkan, lanjut Fachrul, penumpang gelap itu telah menyatakan bahwa tidak butuh Prabowo, melainkan ada indikasi membawa idealisme dengan tujuan merusak tatanan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Menurut Fachrul indikasi tersebut sudah beredar di kalangan purnawirawan TNI yang tergabung di Bravo 5 melalui aplikasi WhatsApp (WA).
"Beberapa tokoh provokatornya sudah menjual bualan melalui WA bahwa mereka menyatakan tak butuh Prabowo tapi mereka berusaha menegakkan idealisme yang terindikasi merusak ideologi NKRI yaitu Pancasila," ungkap Fachrul.
Ia juga menyatakan para penumpang gelap itu terindikasi berusaha menegakkan idealismenya melalui pernyataan 'people power'.
Namun, mantan wakil Panglima TNI ini meyakini bahwa Prabowo Subianto sebagai salah satu putra terbaik bangsa Indonesia, tak akan membenturkan sesama anak bangsa melalui 'people power'.
"Kita percaya beliau adalah seorang patriot yang tak akan merusak negaranya sendiri, oleh karena itu kami tidak berprasangka bahwa Pak Prabowo sebagai penggerak people power," ujarnya.
"Sangat mungkin pendorong people power itu diupayakan oleh pihak ketiga, penumpang gelap di Pemilu 2019,".
Fachrul kemudian meminta aparat keamanan untuk segera mengamankan provokator perusak bangsa bila terbukti secara sah menghasut kerusuhan.
"Provokator itu sepantasnya dicomot sejak awal oleh aparat keamanan," pungkasnya.(bh/amp) |