JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam pernyataan pers di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (8/1) terungkap bahwa Dahlan Iskan berkilah ini untuk sebuah ilmu pengetahuan dan penelitian hingga menganggap belum ada peraturannya yang mengatur mengenai mobil listrik.
Dahlan beralasan, "kenapa saya begitu yakin sekali karena mobil itu mobil listrik, dan kenapa sampai melibas peraturan, karena belum ada peraturannya," kilah Dahlan.
Jika kasus ini dibawa ke ranah politik, Dahlan mengaku pasrah. "Terserah yang mau membawa ini ke ranah politik, ini murni ilmu pengetahuan bukan politik," ujar Dahlan.
Mengenai Ruwatan, "saya tidak ada disitu, saya tidak tahu sama sekali persiapan ruwatan disitu. Temen-temen yang di Solo yang mempersiapkan Ruwatan dan tidak mungkin saya perintahkan membongkar acara Ruwatan itu," kilah Dahlan kembali.
Menjawab tuduhan Danet terhadap pencurian ilmu dan teknologi mobil, Dahlan kembali menyangkal, "Dia (Danet) menuduh saya mencuri teknologi, teknologi dia miliki mobilnya tidak menggunakan Gearbox," kembali Dahlan berkilah.
Dijelaskannya, "saya tahu mas Danet tidak puas kepada saya, dia kecewa sama saya, itu wajar dan saya merasa juga kecewa padanya, namun saya tidak mengungkap kekecewaan pada Mas Danet karena saya merasa Bapaknya. Dia sudah saya anggap seperti anak saya, dan bila seorang anak kecewa pada bapaknya, maka biarkan saja. Mobilnya tidak menggunakan Gearbox," ujar Dahlan
Ditanya mengenai pembongkaran mobil di bengkel tanpa sepengetahuan Danet, Dahlan juga mempunyai jawaban pamungkas,
"Anda punya motor, kemudian anda mau memperbaiki motor anda itu di bengkel, apakah anda perlu untuk memberi tahu pada pembuat motor tersebut," kata Dahlan.
Mengenai keterlibatan langsung Dahlan sebagai seorang Birokrat dalam Projek mobil listrik yang menuai kecelakaan dalam uji coba, Dahlan mengatakan, "saya tidak mau menyerahkan ini ke Birokrasi, dan pasti akan lama bila melalui Birokrasi," tangkisnya.
Bahkan Dahlan tak segan menjawab dengan mencontoh Jokowi Gubernur DKI Jakarta dalam penanganan Banjir, "contoh seperti Jokowi lah, penanganan banjir dia terjun langsung masuk ke Got, kenapa ngak suruh orang lain yang masuk ke Got," kilah Dahlan kembali.
Bahkan Dahlan menjelaskan bila harus meninggal dalam kecelakaan dia siap, ketimbang harus memerintahkan orang lain untuk menguji coba dan harus mati.(bhc/put) |