JAKARTA, Berita HUKUM - Wacana rekonsiliasi terus didengungkan pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Tujuan dari wacara tersebut adalah untuk meredam polarisasi masyarakat usai gelaran pilpres yang hanya menghadirkan dua pasangan calon.
Namun demikian, eks Koordinator Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai rekonsiliasi itu tidak tepat jika mengacu sebatas pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.
Apalagi, Dahnil memandang tidak ada konflik antara kedua calon presiden itu selama pilpres berlangsung.
Menurutnya, lebih tepat jika narasi rekonsiliasi politik digunakan pemerintah untuk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang hingga saat ini masih berada di Arab Saudi karena dikriminalisasi.
"Bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada Habib Rizieq kembali ke Indonesia," tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (4/7).
Setelah itu, pemerintah harus menghentikan segala upaya dalam mengkriminalisasi ulama. Saatnya, semua saling memaafkan demi menyongsong kehidupan yang lebih harmonis.
"Kita bangun toleransi yang otentik, stop narasi-narasi stigmatisasi radikalis dan lain lain," pungkasnya. (wv/RMOL/bh/sya) |