JAKARTA, Berita HUKUM - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution mengingatkan masyarakat agar hati-hati kepada tiga orang yang seolah-olah mengatasnamakan dari Istana Kepresidenan. Sebab, Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sudah menegaskan cuma tiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana.
Ketiga orang pejabat yang bisa mengatasnamakan Istana Kepresidenan yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Sementara, tiga orang yang harus diwaspadai menurut Syahrial yaitu Fadjroel Rahman, Ali Mochtar Ngabalin dan Ruhut Sitompul.
Saat ini, Fadjroel Rahman diangkat sebagai Juru Bicara Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju. Kemudian, Ali Mochtar Ngabalin adalah Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden dan Ruhut Sitompul merupakan kader PDI Perjuangan.
"Hati-hati mengutip narasumber Istana. Ternyata, cuma 3 orang yang boleh mengklaim urusan istana: Moeldoko, Pramono Anung dan Pratikno. Tidak termasuk Fadjroel, Ngabalin, apalagi @ruhutsitompul. Demikian arahan #KakakPembina," tulis Syahrial dikutip dari Twitter pada, Minggu (15/11).
Sementara Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun juga mempertanyakan tugas dari Fadjroel Rahman yang diangkat secara resmi sebagai Juru Bicara Presiden.
Dengan adanya pernyataan dari Moeldoko tersebut, Refly malah menyindir apakah Fadjroel dipecat atau dibebastugaskan.
"Bagaimana dengan Fadjroel Rahman sebagai Juru Bicara Presiden? Apakah Fadjroel sudah dipecat atau dinonjobkan? Dari sini saja sebenarnya logikanya aneh. Tapi saya suka dengan pernyataan Pak Moeldoko, karena selama ini terjadi kekacauan komunikasi istana," kata Refly dikutip dari Youtube.(viva/bh/sya) |