JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Partai Demokrat merasa optimis partai-partai politik yang tergabung dalam koalisi akan mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, saat ini hanyal PKS yang masih bersikukuh menolak kebijakan itu. Demokrat pun meminta partai tersebut untuk menujukkan loyalitas kepada komitmen koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono.
"Hanya PKS (yang menolak kenaikan BBM). Kami sangat berharap, agar PKS bisa berjalan dengan partai koalisi, karena kenaikan harga BBM itu sangat terkait dengan kepentingan bangsa yang akan berpengaruh terhadap postur APBN,” kata Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa kepada wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (7/3).
Menurut dia, pihaknya akan kembali melakukan pendekatan intensif terhadap PKS. Dengan begitu, diharapkan PKS memiliki gambaran atas kebijakan itu, agar bisa bersama-sama parpol koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) mendukung kenaikan harga BBM.
Saan pun mengklaim bahwa saat ini Partai Golkar, PAN, PKB, dan PPP sudah bulat mendukung kenaikan harga BBM bersubsidi. Tapi mereka mensyarakat kompensasi bagi masyarakat. "Semuanya sudah memberikan dukungan dengan catatan bahwa semua selisih kenaikan itu dimanfaatkan untuk pembangunan dan hal-hal spesifik, seperti masalah kemiskinan, lapangan kerja. Kemudian bagaimana nelayan, petani, mendapatkan perhatian," jelasnya.
Ketika disinggung apakah Partai Demokrat akan bersikap tegas kepada PKS kalau tetap menolak kenaikan BBM, Saan hanya menjawab bahwa hal itu belum terpikir hingga sejauh itu. Alasannya, Demokrat meyakini PKS bisa mendukung kenaikan BBM. "Kami belum sampai ke situ (pilih keluar atau tetap), tapi kami berharap PKS mendukung kenaikan harga BBM," tandasnya.
Kenaikan harga BBM bersubsidi tidak terhindarkan, papar dia, karena harga minyak mentah dunia sudah menyentuh 120 dolar AS per barel. Padahal, asumsi harga minyak mentah dunia dalam APBN 2012 hanya 90 dolar AS per barel. "Jika situasi di Timur Tengah makin memanas, bisa naik 130-140 dolar AS per barel,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekjen PKS Anis Matta menyatakan bahwa partainya menolak kenaikan harga BBM, PKS merupakan bagian dari partai koalisi pendukung pemerintah. Alasannya, kebijakan itu membuat hidup rakyat makin sulit. Atas pertimbangan ini, partainya bersikap menolak kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi.(dbs/rob)
|