JAKARTA, Berita HUKUM - Terkait dengan perayaan Hari Perempuan Sedunia (International Women Day) yang jatuh pada 8 Maret, lalu Hari Anti Diskriminasi Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Maret dan juga Hari Autis pada tanggal 2 April dimana Dewan Kreatif Rakyat (DKR) pun menyelenggarakan acara Festival Film International yang menyangkut dengan tema-tema terkait itu, rencananya akan diberikan nama; 'International Film Festival for Women, Social Issues and Zero Discrimination' (IFFWSC) yang akan dilangsungkan dari tanggal 26 Maret hingga 6 April 2015 di Jakarta.
Festival Film Internasional untuk Perempuan, Masalah Sosial, dan Zero Diskriminasi didirikan sebagai sarana penunjang dan mempromosikan para pembuat film di seluruh dunia. Misi utama kami adalah untuk meningkatkan kesadaran lokal dan internasional terhadap isu-isu yang berkaitan dengan perempuan dan masalah sosial pada umumnya, dan untuk membantu PBB mempromosikan perdamaian dan tujuan kemanusiaan. Dengan festival ini, kami berharap untuk menyajikan film-film beredar yang inspirasi dan informatif menjadi showcase kami.
Dewan Kreatif Rakyat, merupakan organisasi nirlaba yang menginisasi masyarakat untuk bangkit bersama dalam dunia kreatif, untuk kesejahteraan bersama, dan acara festival ini juga bekerjasama dengan beberapa festival internasional.
"DKR (Dewan Kreatif Rakyat) awalnya dari obrolan teman di komunitas seni. Kita sudah sering mengadakan event-event ke LN sebelumnya," ujar Dedeh Kurniasih, selaku Sekjen DKR saat menggelar jumpa pers di Pusat Kebudayaan Rusia di Jalan Diponogoro 12, Menteng, Jakarta Pusat pada, Selasa (10/3).
Pada acara jumpa pers ini juga tampak kedatangan adik dari Alm. Gus Dur mantan Presiden RI, yakni Hj. Lily Wahid beliau dalam sambutannya menyampaikan, "Jika kita kreatif, dapat menjadi nilai ekonomis bagi masyarakatnya. Perubahan di dalam empowering untuk menambah kemampuan ekonomis mereka, yang mengajak masyarakat lebih produktif. Agar dapat lebih aktif dan kreatifitas berkembang secara positif," ujarnya.
Acara festival ini rencananya akan menjadi ajang "Grand Launching" dari DKR yang memang telah disiapkan semenjak akhir tahun 2014 lalu. Dan nantinya, acara festival tersebut akan dihadir 4 tokoh perempuan yang terpilih sebagai International Women of Change 2015, yaitu Debi Steven sebagai juara bela diri perempuan yang sebelumnya pernah diperkosa, Heather Garden sebagai wanita yang berhasil sembuh melawan penyakit Multiple Sclerosis, Sr Lorraine Garasu sebagai aktivis perdamaian, dan Tessa Blake, penulis dan sutradara film.
Para penasehat yang memotori visi misi dari DKR ini terdiri dari Sinuhun Tedjowulan sebagai Baginda Surakarta Hadiningrat, Damien Dematra tokoh multi talenta sebagai seorang humanitarian, novelis, sutradara, penulis skenario, produser, fotografer internasional, dan pelukis, Lily Wahid aktivis yang terkenal kritis dan mantan Anggota DPR RI, Erna Santoso sebagai artis senior, Dr. Jalaluddin Rahmat pakar komunikasi, Dorce Gamalama artis penyanyi, Abah Ukam sebagai produser lagu indie, Tiara Savitri Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Arie Rahmadani Koordinator i-Hebat International Volunteer, Alika Chandra sebagai pemimpin sanggar teater, Sidik W Martowidjoyo pelukis internasional, Hery Sucipto seorang penulis, Emilia Renita sebagai aktivis perempuan dan di bawah koordinasi Dedeh Kurniasih sebagai Sekjen DKR.
Sementara, terbentuknya DKR ini, "kita ingin juga menyampaikan kepada masyarakat, kepada pemerintah, dimana kami memiliki kemampuan, dan menampung kreativitas anak-anak muda Indonesia. Saya yakin dengan bersama kita bisa maju, dengan kreativitas, dan mumpuni, kami mengharapkan masyarakat mendukung Dewan Kreatif Rakyat (DKR)," pungkas Erna Santoso.(bhc/mnd) |