JAKARTA, Berita HUKUM - Demi menjangkau kaum muda untuk sadar dan tertib berlalu lintas, Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya kembali menggelar 'Dialog Lintas Millenial'. Kegiatan ini berlangsung di aula Maftuchah Yusuf gedung Dewi Sartika, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jl. Rawamangun Muka, RT.11/RW.14, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (1/2/2019).
Kegiatan yang dihadiri oleh Akademisi dan Mahasiswa berbagai Fakultas tersebut mengangkat tema "Generasi Millenial Segala Perubahan Dalam Mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan kelancaran lalu lintas".
Dalam acara yang berlangsung santai tersebut dihadiri oleh narasumber yang pakar di bidangnya, meliputi Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Yusuf, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DKI Jakarta Maruli Tua Sijabat, pakar sekaligus Pengamat Transportasi Ellen Tangkudung, Perwakikan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) M. Huda Prayoga dan Plt Rektor UNJ Ahmad Ridwan Msi.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, jika kegiatan dialog lintas Millenial ini bertujuan memberikan pemahaman dan kecintaan terhadap lalu lintas dikalangan generasi muda saat ini (millenial). Sebab menurut data yang dihimpun oleh pihaknya kaum millenial mendominasi menjadi korban kecelakaan (laka) di jalan raya.
"Nah kedatangan kami di sini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengertian betapa pentingnya budaya tertib dalam berlalu lintas. Dari data, mayoritas korban laka itu adalah kaum millenial (usia 17-35 tahun)," ujar Kombes Pol Yusuf di Kampus UNJ, Jumat (1/2).
Yusuf mengajak kader muda untuk berperan aktif menjadi agen perubahan, yang dimulai dalam lingkup kampus dan lingkungan sekitar.
"Yuk jadi agen perubahan, di sana nanti aja perekrutan pelopor keselamatan berlalu lintas serta pembentukan komunitas cinta berlalu lintas," kata Yusuf.
Pengamat transportasi yang juga dosen teknik transportasi Universitas Indonesia (UI), Dr Ellen Tangkudung menjelaskan maksud dan tujuan digelarnya kegiatan Millenial Road Safety Festival ini adalah untuk memberikan kesempatan sama bagi kaum muda (millenial) dalam meraih road safety. Untuk itu pemahaman dasar yang patut diberikan adalah kesadaran berlalu lintas.
"Sadar lalu lintas itu wajib dimiliki oleh semua golongan baik tua maupun muda. Untuk itu kita mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk mengerjakan project ini demi keselamatan jiwa," ujar Ellen.
Menurut Ellen, kecelakaan itu bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan siapa saja.
"Menurut fakta kecelakaan itu 70 persen disebabkan oleh manusianya, oleh karena itu kita terus bentuk personal ini untuk mengerti dan memahami faktor-faktor penunjang keselamatan," terangnya.
Ellen menambahkan, Indonesia berjanji kepada dunia akan menurunkan tingkat fatalitas kecelakaan tiap tahun. Untuk itu perlu pelibatan semua unsur termasuk Bappenas untuk menyediakan dana.
"Momentum keselamatan menjadi titik terang bagi semua pegiat keselamatan di Negeri ini," tambahnya.(bh/as) |