Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Partai Demokrat
Didanai Konglomerat, Mubarok Maju Konvensi Demokrat
Wednesday 31 Jul 2013 13:56:48
 

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, Rabu 31 Juli 2013, menyatakan diri ikut dalam konvensi calon presiden yang dilakukan partainya.

Mubarok mengungkapkan salah satu alasannya ikut konvensi adalah agar bisa mencontohkan politik bijaksana. "Saya ikut karena ingin membudayakan praktik politik yang bijaksana, bukan bersaing," kata Mubarok.

Saat ini, kata Mubarok, budaya politik di Indonesia tidak siap kalah dalam bersaing. Yang kalah dalam persaingan, baik kursi presiden maupun pemerintah daerah, pasti menuntut. "Saya tidak. Saya akan mendukung siapapun yang menang. Itu politik bijaksana," kata Mubarok.

Mubarok mengaku tak memiliki modal apapun dalam persaingan konvensi. Tapi ada tiga modal utama yang menurut dia bisa menjadi senjata dalam persaingan di konvensi.

"Pertama, sudah ada presiden yang namanya Mubarok, presiden Mesir itu (Hosni Mubarak). Kedua, Partai Demokrat di Amerika juga mengusung Presiden Obama, nama depannya Barak, artinya sama (dengan Mubarok). Ketiga, mayoritas pemilih di Indonesia tiap hari menyebut nama saya, Mubarak (yang diberkati)," kata dia.

Tapi sampai saat ini Mubarok mengaku belum menyatakan keinginannya itu kepada Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya mengajukan diri, tapi belum daftar. Komite Konvensi saja belum dibentuk," kata dia.

Didanai 3 konglomerat
Untuk membiayai sosialisasi, Mubarok mengaku diberi modal oleh tiga konglomerat. Namun dia enggan menyebutkan identitas sang konglomerat.
"Saya didukung oleh tiga konglomerat untuk dananya. Bantuannya ikhlas," kata dia.

Mubarok juga tak mau mengatakan berapa biaya yang disiapkan oleh tiga konglomerat itu. "Belum mengajukan, belum ada angka. Jumlahnya nggak banyak. Untuk sosialisasi, sangat kecil jumlahnya bagi mereka yang konglomerat," tuturnya.

Untuk maju konvensi, Mubarok mengaku tak akan membuat tim sukses dan hanya mengandalkan relawan.



 
   Berita Terkait > Partai Demokrat
 
  Mahkamah Agung RI Kabulkan PK Moeldoko Soal DPP Partai Demokrat, Sudah Tergister
  Pernyataan SBY dan AHY Dipolisikan, Herman Khaeron: Si Pelapor Hanya Cari Panggung
  Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Fakta Big Data, Pembangunan Era Pres SBY Lebih Baik Dibanding Era Pres Jokowi
  Alasan Partai Demokrat Kabupaten Klaten Desak Anggota DPRD HS Mundur
  Sambut Rakernas PKS, AHY: Temanya Sejalan dengan Semangat Partai Demokrat
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2