JAKARTA, Berita HUKUM - Neraca perdagangan nonmigas bulan Februari 2013 surplus sebesar 777,9 juta dolar AS. Sementara neraca perdagangan migas defisit 1,1 miliar dolar AS, sehingga neraca perdagangan nasional mengalami defisit sebesar 327,4 juta dolar AS.
Defisit neraca perdagangan di bulan Februari membuat defisit perdagangan selama dua bulan pertama 2013 mencapai 402,1 juta dolar AS.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi, terjadinya defisit neraca perdagangan disebabkan oleh defisit perdagangan migas sebesar 2,4 miliar dolar AS. Nilai tersebut meningkat tajam dari tahun sebelumnya yang hanya defisit 13,9 juta dolar AS, meskipun surplus perdagangan nonmigas naik dari 1,9 miliar dolar AS menjadi 2 miliar dolar AS.
Apabila dilihat secara bulanan sejak Januari 2012, neraca perdagangan migas selalu mengalami defisit kecuali di bulan Januari, Mei dan Juli 2012. Di tahun ini, defisit dua bulan pertama relatif besar, di atas rata-rata defisit bulanan 0,6 miliar dolar AS. Sebaliknya, neraca perdagangan sektor nonmigas mengalami surplus mencapai di atas rata-rata surplus bulanan 0,4 miliar dolar AS.
“Tekanan neraca perdagangan tidak hanya menimpa Indonesia namun juga terjadi di banyak negara kecuali China, Singapura dan Korea Selatan yang masih surplus di awal 2013,” kata Wamendag dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (2/4).
Bayu menambahkan, kinerja Ekspor bulan Februari 2013 mencapai 15 miliar dolar AS, mengalami penurunan sebesar 2,5 persen dan 4,2 persen, dan terdiri dari ekspor migas sebesar 2,5 miliar dolar AS turun 4,3 persen atau 23,2 persen, serta ekspor nonmigas 12,4 miliar dolar AS atau turun 2,1 persen, namun naik 0,9 persen.
Melambatnya kinerja ekspor Indonesia di bulan Februari selain disebabkan oleh menurunnya permintaan di beberapa negara mitra dagang Indonesia juga diakibatkan oleh menurunnya harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia.
Total ekspor periode Januari-Februari 2013 sebesar 30,4 miliar dolar AS, atau turun 2,9 persen. Penurunan ekspor tersebut dipicu oleh menurunnya ekspor migas sebesar 20,1 persen menjadi 5,2 miliar dolar AS, sedangkan ekspor nonmigas naik 1,6 persen menjadi 25,2 miliar dolar AS. Negara tujuan yang memiliki pencapaian ekspor nonmigas terbesar di periode Januari-Februari 2013 secara berurutan adalah China dengan nilai sebesar 3,3 miliar dolar AS, Jepang 2,8 miliar dolar AS, Amerika Serikat 2,4 miliar dolar AS, India 2,3 miliar dolar AS, Singapura 2,1 miliar dolar AS, Malaysia 1,3 miliar dolar AS, Korea Selatan 1 miliar dolar AS, Thailand 937,4 juta dolar AS, Belanda 729,3 juta dolar AS, serta Filipina 623,8 juta dolar AS. Sepuluh pasar ekspor utama tersebut berkontribusi sebesar 69,9 persen dari total ekspor nonmigas.
“Sementara itu, ekspor ke beberapa negara tujuan nilainya mengalami kenaikan yang signifikan. Nilai ekspor ke Singapura mengalami kenaikan terbesar, mencapai 580,7 juta dolar AS atau tumbuh 37,6 persen. Disusul urutan berikutnya yaitu China, India, Pakistan, Mesir, Myanmar, Bangladesh, Filipina, Amerika Serikat dan Thailand yang mengalami kenaikan antara 31,9 juta dolar AS hingga 351,8 juta dolar AS atau tumbuh antara 1,6 persen hingga 73,1 persen,” ujarnya.(rm/ipb/bhc/rby) |