Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Beras
Emak-emak Mataram Minta Firli Bahuri Bongkar Mafia Beras
2023-01-26 21:00:20
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Sejumlah emak-emak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan protes atas kenaikan harga beras.

Mereka mengaku resah harga beras terus melonjak di tengah mahalnya sejumlah kebutuhan pokok. Terlebih mereka juga mendengar kenaikan itu ditengarai ada kaitannya dengan permainan para mafia.

"Apa negara sudah kalah dengan mafia? Tolonglah KPK turun tangan, tangkap siapa saja mafianya," kata koordinator aksi Siti Halimah, di Ampenan, Mataram, Kamis (26/1).

Dia menjelaskan, kenaikan harga berlaku pada semua jenis beras. Dia mencontohkan, pekan lalu beras medium masih di harga Rp.11.000 per kilogram dan beras premium Rp.12.000. Namun kini, imbuhnya, beras medium sudah di atas Rp.12.000 dan premium Rp.13.000.

"Padahal tiga minggu lalu saya beli beras medium masih 10 ribu, berarti sudah tiga kali naik kan," ungkapnya.

Ia merasa kenaikan yang begitu cepat itu tak mungkin diakibatkan oleh persoalan produksi atau distribusi semata. Sebab faktanya, pemerintah setempat menyebut stok beras di NTB masih cukup bahkan surplus.

Pihaknya juga mengetahui pemerintah gencar melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.

"Katanya sudah diguyur impor tapi kok masih naik," imbuh Halimah.

Sementara Adiba Humairoh menambahkan, pemerintah mesti bertindak cepat mengendalikan harga. Apalagi saat ini harga beberapa kebutuhan pokok seperti cabai, bawang merah, dan telur juga mahal sehingga menambah beban hidup warga.

Secara khusus, ia minta Ketua KPK Firli Bahuri agar turun tangan mengungkap dugaan permainan mafia di balik fenomena kenaikan tersebut.

"Pak Firli sering tangkap koruptor, kami ingin mafia beras ini juga ditangkap seperti mafia minyak goreng," tegasnya.

Adiba menilai, tidak sulit bagi Firli membongkar kongkalikong di seputar tata kelola beras. Hal ini karena sudah banyak kasus serupa di sektor pangan yang ditangani KPK.

Dirinya pun yakin Firli dan pimpinan KPK lain paham titik mana saja yang rawan terjadinya penyelewengan.

"Kami dukung kerja beliau sampai jadi presiden untuk basmi mafia. Bukan apa-apa ini sudah terlalu, masak negara diatur-atur mafia, tidak bisa begini," tandasnya.(rls/bh/amp)



 
   Berita Terkait > Beras
 
  Polemik Data Beras, Komunikasi Publik Antar 'Stakeholder' Pemerintah Harus Terbangun Baik
  Emak-emak Mataram Minta Firli Bahuri Bongkar Mafia Beras
  Beda Data Stok Bulog dan Kementan, Johan Rosihan Tolak Impor Beras
  Harga Beras Mahal, Dianjurkan Makan Sagu Tapi Potensinya Tak Dikembangkan
  Johan Rosihan: Harga Beras Indonesia Masih Lebih Mahal Dibandingkan Negara ASEAN
 
ads1

  Berita Utama
Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023

Hanura Usul Pembentukan UU Pembuktian Terbalik Soal Harta Kekayaan Pejabat Negara

HNW, Wakil Ketua MPR: Putusan PN Jakarta Pusat Untuk 'Menunda Pemilu', Melanggar Konstitusi dan UU Pemilu, Harus Dikoreksi

Legislator Ajak Masyarakat Hindari Isu SARA di Pemilu 2024

 

ads2

  Berita Terkini
 
Pemerintah Tetapkan Awal Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada 23 Maret 2023

Benny Rhamdani Geram, Pekerja Migran Indonesia Dimintain Biaya Paspor Rp 8 Juta oleh LPK

Profesi Guru Harus Mendapat Perlindungan Hukum dalam Menjalankan Tugas

Kurniasih Nilai Pemotongan Gaji 25 Persen Buruh Padat Kerja Memberatkan

Polri Siap Tindak Tegas Impor Pakaian Bekas alias 'Lelong'

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2