PONTIANAK, Berita HUKUM - Ketidak stabilan iklim politik di Indonesia akan sering terjadi jika kebijakan pemerintah dapat merugikan rakyat. Hilangnya rasa percaya masyarakat berujung pada iklim ekonomi dan politik yang tidak lagi kondusif.
Karenanya menurut Kusmulyadi selaku Pembantu Rektor III Universitas Tanjungpura Pontianak, peran pemuda diharapkan dapat mengawal jalannya demokrasi. Tentu dengan pengawalan yang beretika dan tidak terjebak dalam tindakan yang anarkis.
"Di sinilah pemuda ikut mengawal dan mengontrol jalannya demokrasi. Tentunya, dilakukan dengan cara yang baik, sebab dengan baik itu mengandung etika. Berbeda dengan benar yang tidak memperhatikan etika. Sering kali dalam mencermati situasi yang berkembang mahasiswa akan terjerembab dalam tindakan anarkis," tutur Kusmulyadi, pada BeritaHUKUM, Minggu, (19/10).
Sebelumnya pada Jumat (17/10) dalam Seminar Refleksi Sumpah Pemuda bertema 'Peran Pemuda dalam Mengawal Demokrasi di Indonesia' yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisip Universitas Tanjung Pura (HMJ Fisip Untan), Kusmulyadi turut mengingatkan perlunya mengedepankan independensi dan idealis pada para pemuda. Dan tidak menjadi oposisi yang berserakan.
“Akan hal peran pemuda, akan lebih baik jika mahasiswa senantiasa ada ditengah masyarakat guna membangun intelektualitas dalam diskusi dan kajian serta membangun solidaritas yang beretika,” imbuh Kusmulyadi.
Adapun mengacu pada Undang-undang (UU) No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Tanjung Pura, Alvian, mengatakan, pemuda yang berumur 16-30 tahun, memiliki banyak potensi dengan perannya sebagai kekuatan moral, kontrol perubahan dan agen perubahan.
“Peran pemuda sudah dilindungi Undang-undang. Tinggal bagaimana peran ini dikelola. Perlu ada kekompakan dari berbagai elemen pemuda untuk mempersatukan apa yang telah dijabarkan pada UU No. 40 Tahun 2009 itu,” ungkap Alvian.
Menurut Alvian, pihaknya tengah berupaya guna memberdayakan pemuda. Salah satu caranya, adalah melakukan pertukaran pemuda yang belum lama ini ke Jepang, Tiongkok dan Malaysia.
"Selain itu kami juga menggelar Jambore Pemuda ke Jogyakarta," jelas Alvian menambahkan.
Propinsi Kalimantan Barat hingga kini mengalami peningkatan jumlah organisasi kepemudaa. Sesuai data pada Dinas Pemuda dan Olahraga Tanjung Pura,Saat ini ada 73 OKP terdaftar, belum termasuk yang belum terdaftar di KNPI.(bhc/ytt/mat)
|