SURABAYA-Ratusan orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) melakukan sweeping terhadap lokalisasi terbesar di Surabaya, Jawa Timur, Gang Dolly. Mereka menuntut para pengelola ‘wisata esek-esek’ itu, agar menutup usahanya selama ibadah puasa.
Meski melakukan sweeping, anggota ormas keagamaan ini tidak melakukan pengerusakan terhadap wisma-wisma yang menjadi tempat penampungan wanita penuntas nafsu birahi kaum lelaki hidung belang. Para pemilik dan penghuni wisma lokalisasi itu, tidak keluar hanya mengintip dari jendela. Mereka memang telah menutup sementara, karena sudah mendengar adanya aksi tersebut.
Sementara massa sempat mengajak seorang pemilik wisma untuk membacakan ikrar bersama mendukung kondusivitas bulan ramadhan dengan menutup operasional mereka. Ia pun menuruti permintaan itu. Akhirnya, ia bersama massa membacakannya secara bersama di depan jalan deretan wisma tersebut. Tepuk riuh pun bergemuruh.
Pemilik wisma ini pun menjelaskan, anak asuhnya memang menjelang ibadah puasa Ramadhan telah menyiapkan diri untuk pulang kampung. Mereka baru akan kembali setelah Lebaran. "Sudah biasa, kalau mau puasa pasti massa FPI datang ke sini. Mereka tidak merusak, hanya mengingatkan supaya berhenti operasi. Para penghuni memang akan pulang kampung selama bulan puasam," kata dia.
Setelah aksi di Dolly, massa bergerak ke kawasan Dupak Bangunsari dan Kremil, lokalisasi lain yang letaknya di kawasan Barat Surabaya. Aksi itu juga mendapat pengawalan ketat dati polisi. Puluhan personel Gegana Brimob Polda Jatim dengan bersenjata lengkap dan bersepeda motor mengikuti konvoi.(agm/mic)
|