Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Pendidikan
FSGI: Evaluasi 1 Tahun Jokowi-Jusuf Kalla Sektor Pendidikan
Monday 26 Oct 2015 06:50:18
 

Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listiyarti.(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Di sektor Pendidikan di Indonesia, menurut pandangan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) sesuai evaluasi setahun Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla masih dipenuhi berbagai macam persoalan, dalam fokusnya menyikapi permasalahan mengenai kurikulum tahun 2013, Uji Kompetensi Guru, dan soal penundaan Ujian Nasional (UN) akibat kabut asap di beberapa daerah di Indonesia.

Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listiyarti saat menyampaikan di hadapan para wartawan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia, Jakarta di jalan Menteng, Jakarta Pusat pada, Minggu (25/10) bahwa, Kebijakan Ujian Nasional terkait di hapusnya, sebagai penentuan siswa lulus, harus diapresiasi sebagai bentuk perwujudan janji Presiden Joko Widodo. Namun, menurut Retno masih harus tetap dikritisi karena tetap dijadikan penentu masuk ke jenjang yang lebih tinggi, Imbuhnya lagi.

Retno menambahkan, masih banyak kasus yang belum diusut pada tahun 2015 juga. Seperti beberapa kasus yang terjadi belakangan ini. Beliaupun mengatakan, "Terjadi kebocoran UN SMA 2015 di Google drive tidak jelas penyelesaian, dan tidak memberi efek penjera pada pembocor, dan juga pengusutan secara tuntas," kata Retno.

FSGI meminta pemerintah daerah untuk menghentikan ancaman tidak mencairkan tunjangan sertifikasi guru di lokasi bencana asap, karena sekolah diliburkan dan proses pembelajaran tidak normal bukan kehendak dari para guru tersebut.

“Karena di Jambi misalnya, para guru diminta untuk melampirkan tugas siswa beserta agenda yang ditandatangani guru dan siswa selama belajar di rumah. Kalau tidak membuat maka tunjangan sertifikasi tidak akan dicairkan,” ungkap Retno.
 
Masih tetap harus terus dilakukan evaluasi masalah ini, satu tahun ini. Masih banyak yang harus di perbaiki dalam masalah pendidikan.

"Ini untuk memberikan kririk pada kinerja satu tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla," pungkas Retno.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Pendidikan
 
  HNW: Peraturan Menteri Agama Penanganan Kekerasan Seksual Mestinya Adil dan Masukkan Pendekatan Agama
  Beri Kuliah Umum Mahasiswa Unair, Firli Bagikan Tips Sukses hingga Jadi Presiden
  Tiga Kampus Muhammadiyah Ini Masuk Jajaran 10 Universitas Islam Terbaik Dunia Versi Uni Rank 2021
  HNW Minta Kemenag Tindak Tegas Pemotong Bantuan Pesantren
  Ratna Juwita Pertanyakan Alokasi Dana Abadi Pesantren Tak Tercantum di APBN 2022
 
ads1

  Berita Utama
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

Pakar Hukum: Berdasarkan Aturan MK, Kepala Daerah Dua Periode Tidak Boleh Maju Lagi di Pilkada

 

ads2

  Berita Terkini
 
Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Hari Guru Nasional, Psikiater Mintarsih Ingatkan Pemerintah Agar Segera Sejahterakan Para Guru

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Judi Haram dan Melanggar UU, PPBR Mendesak MUI Mengeluarkan Fatwa Lawan Judi

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2